MusliModerat.net - Berikut Point-point penting yang dapat dipetik dari Tausyiah Kebangsaan Maulana Al-Habib Luthfi bin Yahya Yahya di Monas, Jakarta, 26 November 2017.
Ada dua belas point yang dapat kami tulis di sini dari orasi kebangssan beliau tadi malam, yaitu sebagai berikut :
1. Sebanyak apapun kitab maulid, kitab tersebut tidak akan mampu melukiskan kemuliaan Baginda Nabi Muhammad SAW.
2. Salah satu tujuan maulid adalah “Syukur”. Karena dengan adanya rasul maka kita mengenal Allah, agama, Akhlak.
3.
من لم يشكر الناس لم يشكر الله.
Tidak dinilai syukur kepada Allah orang yang tidak berterima kasih kepada sesama.
4. Kenali pintunya baru kenal Allah…Kenalilah Nabi-mu baru kenal Allah.
5. Nabi SAW tidak dipanggil langsung namanya oleh Allah, tetapi dengan nama kebesaran nya. Salah satu ibrahnya adalah mengajarkan kita berlaku sopan, akhlak dan menghargai orang lain.
6. Kita semestinya malu dengan Allah, yang mana kita sangat dihargai dengan panggilan “Ya ayyuhal ladziina aamanuu”, wahai orang-orang yang beriman.
7. Rasulullah saw pun menghargai para pahlawan dan pejuangnya di era itu, diantara buktinya adalah adanya shahabat yang di juluki “Saifullah (pedang Allah) , Asaadullah (singa Allah), dan seterusnya.
8. Sektor ekonomilah yang pertama kali dibangun rasul ketika pertama kali sampai ke Madinah. Seharusnya kita “bangsa Indonesia” juga demikian supaya tidak bergantung.
9. Seharusnya kita malu, melihat para Auliya yang meskipun sudah meninggal masih dapat memberikan penghidupan kepada yang masih hidup. Misalnya seperti, luar batang, sunan Ampel, sunan Gunung Djati, Syaikh Hasanuddin dll.
10. Imam Jamaluddin Husain yang pertama kali datang ke Indonesia untuk dakwah dengan 90 ulama kumpul di Pasai. Mereka adalah para ahli di bidangnya masing-masing, bukan dengan jalan kekerasan.
11. Senjata paling ampuh para Auliya adalah akhlak.
12. Jadilah kita bangsa Indonesia bangsa yang tidak mengecewakan para Leluhur kita.
Wallahu a’lam.
semoga bermanfaat.
pusere hawa, 27/11/2017.
Oleh Habibana Muhdor Ahmad
Ada dua belas point yang dapat kami tulis di sini dari orasi kebangssan beliau tadi malam, yaitu sebagai berikut :
1. Sebanyak apapun kitab maulid, kitab tersebut tidak akan mampu melukiskan kemuliaan Baginda Nabi Muhammad SAW.
2. Salah satu tujuan maulid adalah “Syukur”. Karena dengan adanya rasul maka kita mengenal Allah, agama, Akhlak.
3.
من لم يشكر الناس لم يشكر الله.
Tidak dinilai syukur kepada Allah orang yang tidak berterima kasih kepada sesama.
4. Kenali pintunya baru kenal Allah…Kenalilah Nabi-mu baru kenal Allah.
5. Nabi SAW tidak dipanggil langsung namanya oleh Allah, tetapi dengan nama kebesaran nya. Salah satu ibrahnya adalah mengajarkan kita berlaku sopan, akhlak dan menghargai orang lain.
6. Kita semestinya malu dengan Allah, yang mana kita sangat dihargai dengan panggilan “Ya ayyuhal ladziina aamanuu”, wahai orang-orang yang beriman.
7. Rasulullah saw pun menghargai para pahlawan dan pejuangnya di era itu, diantara buktinya adalah adanya shahabat yang di juluki “Saifullah (pedang Allah) , Asaadullah (singa Allah), dan seterusnya.
8. Sektor ekonomilah yang pertama kali dibangun rasul ketika pertama kali sampai ke Madinah. Seharusnya kita “bangsa Indonesia” juga demikian supaya tidak bergantung.
9. Seharusnya kita malu, melihat para Auliya yang meskipun sudah meninggal masih dapat memberikan penghidupan kepada yang masih hidup. Misalnya seperti, luar batang, sunan Ampel, sunan Gunung Djati, Syaikh Hasanuddin dll.
10. Imam Jamaluddin Husain yang pertama kali datang ke Indonesia untuk dakwah dengan 90 ulama kumpul di Pasai. Mereka adalah para ahli di bidangnya masing-masing, bukan dengan jalan kekerasan.
11. Senjata paling ampuh para Auliya adalah akhlak.
12. Jadilah kita bangsa Indonesia bangsa yang tidak mengecewakan para Leluhur kita.
Wallahu a’lam.
semoga bermanfaat.
pusere hawa, 27/11/2017.
Oleh Habibana Muhdor Ahmad
0 Response to "Point-point Penting dari “Tausyiah Kebangsaan” Maulana Al-Habib Luthfi bin Yahya di Monas"
Posting Komentar