Tiga Komponen Utama Pendidikan Abad 21 Menurut Anies Baswedan

Berikut ini adalah pidato  Anies Baswedan tentang komponen utama proyeksi pendidikan abad 21.  Pernyataan Anies Baswedan tersebut bisa dilihat dari sebuah video yang  saya peroleh dari salah satu group WA. Untuk kapan dan di mana pidato tersebut dilakukan, saya tidak menemukan sumbernya. Walau demikian, saya rasa intisari pernyataan Anies Baswedan ini sangat tepat pada situasi saat ini.

Sengaja saya bagikan ini karena saya berpendapat bahwa pernyataan Anies tersebut perlu diketahui oleh seluruh pendidik yang ada di Indonesia untuk merubah paradigma pembelajaran agar menjadi lebih baik. 

Berikut kesimpulan yang saya bisa ambil dari pidato Anies Baswedan tentang Proyeksi Pendidikan Abad 21  tersebut :


1. Terdapat tiga komponen utama yang mendasar dalam pendidikan masa depan yaitu :
  1. Karakter 
  2. Kompetensi 
  3. Literasi

2. Komponen pertama karakter terdiri dari dua bagian yaitu :

  1. Karakter Moral, contoh : iman, takwa , jujur, rendah hati
  2. Karakter Kinerja, contoh : kerja keras, tangguh, ulet 

    Karakter moral dan karakter kinerja harus seimbang

3. Sedangkan komponen kompetensi terdiri dari empat kompetensi utama yang bisa disingkat menjadi 4 K  yaitu :
  1. Berpikir kritis
  2. Kreatif
  3. Komunikatif
  4. Kolaboratif (bisa bekerjasama)

4. Komponen terakhir proyensi pendidikan masa depan adalah literasi atau keterbukaan wawasan, terdiri dari :
  1. literasi baca
  2. literasi budaya
  3. literasi teknologi
  4. literasi keuangan

5. Jika tiga komponen utama tersebut, dikerjakan dengan serius di ruang - ruang keluarga dan ruang kelas maka  anak akan siap menghadapi berbagai perubahan di masa depan.

6. Jangan tanya tanya lagi siswa dengan pertanyaan nanti besar mau jadi  apa, tapi tanyakan besar akan membuat apa?

Untuk mengetahui secara lengkap isi pidato Anies Baswedan tentang komponen utama mendasar pendidikan masa depan, berikut transkip pidato Anies Baswedan tersebut:

Proyeksi pendidikan abad 21
Ada tiga komponen utama yang mendasar
Nomor satu adalah karakter, ahlak nomor satu, ini diakui dunia, bukan kita, ini dunia, karakter
Tanpa karakter berat, karakter itu ada dua, karakter moral, dan karakter kinerja, dua
Karakter moral: iman, takwa, jujur, rendah hati, karakter moral
Karakter kinerja: kerja keras, ulet, tangguh, tak mudah menyerah, tuntas, itu karakter kinerja
Kita kan tidak ingin, jujur tapi malas, 
Atau kerja keras tapi culas
Betul nggk sih?, Jadi begitu sampai karakter dua, karakter kinerja dan karakter moral, ahlak nomor satu
Yang kedua, yang kedua adalah kompetensi; kompetensi; dan kompetensi ada empat, 4K
Nomor satu, berpikir kritis, kritis;
Kedua kreatif;
Ketiga komunikatif;
Keempat kolaboratif, bisa kerjasama; 4K, 
Itu kompetensi
Yang ketiga, yang ketiga literasi, keterbukaan wawasan
Kalau dulu kita bicaranya calistung, kalau sekarang sudah lewat, bukan baca tulis hitung.
Yang kita harus pikirkan literasi itu minimal lima, ya literasi baca, dan baca itu harus kita tingkatkan, apalagi di Indonesia;
di Indonesia ini minat baca tinggi, tapi  daya baca rendah,
Indikasinya apa? 
Minat baca WA tinggi, daya baca buku rendah tapi kalau baca WA tahan, bisa berjam - jam baca WA, betul nggak? 
Itu namanya minatnya ada, tapi dayanya rendah
Begitu tulisan agak panjang; skip, betul nggak? 
Ya iyah, 
Buku agak gede mundur langsung, itu daya baca rendah, daya baca dilatih, itu literasi : literasi budaya; literasi teknologi; literasi keuangan
Jadi bapak ibu sekalian
Tiga komponen itu yang disebut sebagai proyeksi kebutuhan masa depan bagi anak - anak kita
Yang pertama tetep fundamennya adalah karakter, ahlak, tapi kompetensi nya jangan hilang
Hari ini anak - anak kita diuji, diberi kertas pertanyaan ujian, betul yah?
Diminta menjawab, yang jawaban yang nilainya bagus yang apa? 
(hadirin menjawab)
Betul, tapi yang jawabannya bagaimana? Yang paling mirip dengan yang diajarkan, betul nggak? 
Iya kan? 
Yang paling mirip dengan yang diajarkan, itulah yang benar, iya nggak?
Di masa depan ujiannya hanya di kasih lembar kosong, kerjakan semau anda, kerjakan semau anda!
Lalu anak kita bingung nggak bisa jawab, bingung nggak bisa jawab ...
Kekalahan umat Islam banyak di urusan seperti ini, banyak di urusan seperti ini.
Karena tidak mempersiapkan perubahan itu, pertanyaannya nggak ada lagi, kasih lembar kosong
Kalau hari ini ditanya mau jadi apa, besok sekolah - sekolah ini tidak boleh lagi tanya kalian mau jadi apa? Jangan, tanya : nanti kalau besar mau membuat apa?
Karena profesinya sudah nggak ada nanti ...
Dulu saya waktu masih kecil tuh pak, tukang pos tuh rutin datang ke rumah pak, pakai motor warnanya oranye, wah top betul sih naik motor Suzuki itu, pos, pengen jadi tukang pos, hari ini ada tukang pos?
Email semua; WA; betul nggak saudara - saudara sekalian?
Bayangkan besok perubahannya lebih cepat.
Yang diketahui hari ini belum tentu masih ada profesinya di masa depan.
Jadi pengelola institusi pendidikan, jangan terpukau dengan cerita masa lalu, gelisahlah dengan masa depan.
Gelisahlah dengan sekolah - sekolah terbaik dunia hari ini.
Jangan puas melihat masa lalu kami sudah seperti ini, bukan!, masa depan.
Dan ini teman - teman; saya sampaikan sebagai bagian dari kita bersiap.
Kemenangan itu dipersiapkan di ruang -ruang keluarga, dan di ruang - ruang kelas.
Disitu kebangkitan umat akan terjadi. 
Di ruang - ruang keluarga, dan di ruang -runag kelas, kala itu dikerjakan dengan serius, tiga komponen tadi disiapkan, akhlak karakter, kompetensi, literasi, sesudah itu biarkan mereka terbang, mereka akan siap untuk menghadapi apa saja.
Dan ini yang insyaallah kita sama - sama, mudah - mudahan sekolah - sekolah ini adalah sekolah - sekolah yang menyiapkan masa depan, dan semoga bapak - bapak ibu semua yang bekerja disini, saya yang sekarang bertugas di pemerintahan, ijinkan saya mengucapkan terima kasih.
Bapak ibu semua menyelenggarakan pendidikan, padahal tidak memiliki kewajiban konstitusional untuk mendidik, tidak ada perintah undang - undang bapak ibu sekalian untuk mendidik.
Tapi bapak ibu memilih untuk mendidik anak - anak kita, dan saya ingin mengucapkan terimakasih.
Bapak - bapak ibu - ibu sekalian telah ikut menyiapkan anak - anak Indonesia masa depan.
Insyaallah ini akan dicatat sebagai amal soleh dari bapak ibu semuanya. 
Itu saja barangkali yang bisa saya sampaikan kurang lebihnya mohon dimaafkan
Saya mohon ijin kalau boleh meneruskan menuju kewajiban yang sudah saya komit, tapi saya ingin ucapkan selamat, semoga diskusi seminar dan insyaallah ikhtiar mendidik anak - aak kita akan bukan saja dimudahkan jalannya, tapi selalu dalam ridho Allah,.
Terimakasih, bilahitaufikwalhidayah, assalamualaikum waarahmatullahi wabaraokatuh.

Untuk melihat video pidato Anies Baswedan tersebut, silahkan lihat di bawah ini :

Semoga bermanfaat ...


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tiga Komponen Utama Pendidikan Abad 21 Menurut Anies Baswedan"

Posting Komentar