Refleksi pemahaman dan implementasi 9 nilai serta konstruksi pemikiran Gusdur bagi generasi millenial


Oleh : Audito Aji Anugrah (Penggerak Gusdurian Malang)

    Bapak pluralisme bangsa yang disematkan kepada Presiden Negara Republik Indonesia ke-4 Abdurrahman wahid (Gus dur) dalam membela hak-hak minoritas dan menjunjung tinggi demokrasi di indonesia merupakan sebuah titik perjuangan dalam menegakkan keadilan dalam berbangsa dan bernegara. Semangat juang yang tinggi melahirkan konstruksi pemikiran-pemikiran emas dalam menjalankan nilai-nilai kehidupan kemajukan untuk saling bertoleransi satu sama lain. Sehingga dalam menjalankan kehidupan tersebut saling menghargai dan menghormati merupakan sebuah hal terpenting satu sama lain untuk mewujudkan kehidupan yang rukun serta aman dan tentram dalam berkehidupan.

   Hasil dari konstruksi pemikiran beliau banyak mengimplementasikan tentang bagaimana cara hidup bermasyarakat dengan ideal Selain itu kosntruksi pemikiran beliau juga memiliki cakupan yang sangat luas, dimulai dari tatanan akhlak dan budi pekerti sampai dengan tatanan bersosial kemasyarakatan. Sehingga dalam kontruksi pemikiran beliau menghasilkan 9 nilai poin penting yang mendasari pemikiran beliau dalam melakukan semangat juang untuk mencapai kehidupan ideal yang dapat diartikan  tatanan kehidupan tersebut bersifat harmonis satu sama lain meskipun di dalamnya terdapat perbedaan dan keberagaman didalamnya.

     Pada era millenial ini merupakan era bagaimana arus informasi sangat begitu luas tanpa sekat dan batas. Banyak terjadi sekali perpecahan antar masyarakat disebabkan oleh kebencian satu sama lain yang dibangun dari konstruksi pemikiran serta pandangan gaya berfikir yang masih sangat konservatif dan serba instan dengan melalui pengetahuan informasi yang dianggap bias didalamnya. Hal tersebut membangun cara berfikir yang masih dianggap labil dan hal tersebut sangat rentan,  sehingga masyarakat millenial tersebut dan lebih tepat khususnya para generasi muda mengalami krisis toleransi satu sama lain. sehingga sangat mudah di adu domba dan bertikai satu sama lain yang disebabkan dengan adanya informasi-informasi kebencian yang disebarkan serta cara berpikir pandangan sempit dan dalam menyikapi berbagai hal masih belum cukup jelas. Hal tersebut menjadi perhatian penting bagi generasi penerus bangsa yang besar dengan memiliki keberagaman yang luar biasa yakni Bangsa indonesia dalam menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan.

     Dalam menyikapi hal dalam cara pandang berfikir khususnya pada generasi penerus bangsa perlu adanya proses bagaimana cara membangun pandangan serta konstruktif pemikiran bagi kalangan pemuda khususnya pemuda pemudi indonesia dalam menciptakan generasi baru yang dapat menerima perbedaan. Para pemuda tersebut dapat belajar kepada Bapak Pluralisme Indonesia yakni Gus Dur dengan mempelajari konstruksi pemikiran dan 9 nilai-nilai yang dilahirkan. hal tersebut juga sebagai dasar latar belakang adanya KPG (Kelas Pemikiran Gusdur) di dalam komunitas Gusdurian yakni sebuah komunitas yang lahir dan ingin mendalami pemikiran-pemikiran cemerlang dari bapak pluralisme indonesia yakni Gus Dur. KPG (Kelas Pemikiran Gusdur) tersebut memiliki tujuan yakni untuk menarik masyarakat luas khususnya generasi pemuda pemudi untuk lebih mendalami pemikiran gusdur dalam menciptakan kehidupan berbangsa dan bernegara selaras dengan kehidupan yang ideal dan harmonis bagi keindonesiaan kita.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Refleksi pemahaman dan implementasi 9 nilai serta konstruksi pemikiran Gusdur bagi generasi millenial"

Posting Komentar