MusliModerat.net - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo hadir di acara Milad ke-27 Pondok Pesantren Daarut Tauhid di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (18/11).
Dalam sambutannya di hadapan ribuan orang yang hadir, Gatot mengajak umat Islam di Indonesia untuk tidak mengikuti ulama yang tidak memberikan pesan kedamaian antarsesama dalam setiap khotbah-khotbahnya.
“Kalau ada ulama yang memakai serban dan berbicara kasar yang membuat orang marah, itu pasti ulama palsu dan jangan diikuti,” kata Gatot seperti dikutip dari keterangan Puspen TNI.
Menurut Gatot, seharusnya para ulama berbicara dengan hati sehingga umat mendapatkan kedamaian.
Ulama juga selalu memberikan tausiah agar seorang muslim tidak arogan dan tidak pernah mengatakan kafir kepada orang lain, serta mengajak umat muslim untuk melindungi dan menghormati sesama umat lainnya. Itu karena Islam di Indonesia adalahrahmatan lil alamin atau Islam yang membawa kebaikan bagi semua umat.
Para ulama di Indonesia, lanjut Gatot, juga selalu memberikan tausiah kepada umatnya untuk menjadi seorang muslim yang cinta bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Mengakhiri ceramahnya, Gatot menyampaikan bahwa para ulama harus mengajak umat untuk beribadah dan mendengarkan khotbah di masjid, agar dapat meredakan kemarahan dan mengobati kekecewaan dari segala permasalahan yang dihadapi.
“Masjid itu tempat membuat hati sejuk dan tenang serta damai,” ujarnya.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhid Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym, dalam sambutannya mengajak kepada kaum muslimin dan semua yang hadir untuk selalu beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berbuat yang terbaik untuk bangsa Indonesia.
Dalam membangun bangsa, Aa Gym memberikan rumus tiga M dan tiga sa.
“Yaitu mulai dari diri sendiri, mulai dari hal yang kecil dan mulai saat ini, serta supaya akhlaknya baik harus dengan tiga sa (saya aman bagimu, saya menyenangkan bagimu, dan saya bermanfaat bagimu),” kata Aa Gym. (wis/jurnalpolitik.id)
Dalam sambutannya di hadapan ribuan orang yang hadir, Gatot mengajak umat Islam di Indonesia untuk tidak mengikuti ulama yang tidak memberikan pesan kedamaian antarsesama dalam setiap khotbah-khotbahnya.
“Kalau ada ulama yang memakai serban dan berbicara kasar yang membuat orang marah, itu pasti ulama palsu dan jangan diikuti,” kata Gatot seperti dikutip dari keterangan Puspen TNI.
Menurut Gatot, seharusnya para ulama berbicara dengan hati sehingga umat mendapatkan kedamaian.
Ulama juga selalu memberikan tausiah agar seorang muslim tidak arogan dan tidak pernah mengatakan kafir kepada orang lain, serta mengajak umat muslim untuk melindungi dan menghormati sesama umat lainnya. Itu karena Islam di Indonesia adalahrahmatan lil alamin atau Islam yang membawa kebaikan bagi semua umat.
Para ulama di Indonesia, lanjut Gatot, juga selalu memberikan tausiah kepada umatnya untuk menjadi seorang muslim yang cinta bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Mengakhiri ceramahnya, Gatot menyampaikan bahwa para ulama harus mengajak umat untuk beribadah dan mendengarkan khotbah di masjid, agar dapat meredakan kemarahan dan mengobati kekecewaan dari segala permasalahan yang dihadapi.
“Masjid itu tempat membuat hati sejuk dan tenang serta damai,” ujarnya.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhid Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym, dalam sambutannya mengajak kepada kaum muslimin dan semua yang hadir untuk selalu beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berbuat yang terbaik untuk bangsa Indonesia.
Dalam membangun bangsa, Aa Gym memberikan rumus tiga M dan tiga sa.
“Yaitu mulai dari diri sendiri, mulai dari hal yang kecil dan mulai saat ini, serta supaya akhlaknya baik harus dengan tiga sa (saya aman bagimu, saya menyenangkan bagimu, dan saya bermanfaat bagimu),” kata Aa Gym. (wis/jurnalpolitik.id)
0 Response to "Gatot: Kalau Ada Ulama yang Pakai Serban tapi Berbicara Kasar, Itu Pasti Ulama Palsu"
Posting Komentar