Ziarah Lintas I



Oleh : Ahmad Yazed

    Ziarah kubur adalah semacam tradisi yang memang sudah mengakar di sebagian besar masyarakat di Indonesia. Tradisi seperti ini biasanya dilakukan menjelang hari bulan Ramadhan tiba, lalu pada hari raya Idul fitri, maupun pada setiap hari kamis atau jumat, Ziarrah kubur sebenarnya memiliki banyak manfaat untuk kita, hikmah ziarah kubur antara lain sebagai berikut :
kegiatan ini akan mengingatkan kita kepada kematian dan akhirat sebagai sesuatu yang pasti akan menjumpai manusia. Oleh karena itu, orang-orang yang berziarah diharapkan dapat memberikan dampak positif untuk selalu memperbaiki diri dan bersikap zuhud terhadap kehidupan dunia dan akhirat.
   ziarah juga bermanfaat untuk mendoakan orang-orang yang telah mendahului kita dan memohonkan ampunan atas kesalahan mereka. Ketiga, kegiatan berziarah ini juga wujud sunnah rosul sebagaimana yang telah diajarkan oleh beliau Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. ziarah kubur juga dapat mendapatkan imbalan pahala dan kebaikan dari Allah SWT, Tuhan YME   
   Pada hari sabtu tanggal 17 Juni 2017 bertepatan dengan 22 Ramadhan, kami para penggerak Gusdurian malang berkumpul di Oase Cafe, pada hari itu kami memiliki rencana melakukan ziarah kubur ke makam para muassis NU dan silaturahim dengan para penggerak Gusdurian di Jombang. Pada pukul 13.30 kami melakukan perjalan ke jombang dengan menggunakan 2 mobil. Kegiatan ziarah kubur ini sangat menarik karena kegiatan ini tidak hanya diikuti kami yang beragama islam, tetapi non islam juga ikut, sehingga kami memberi judul “ ziarah kubur lintas iman “. 
   Tujuan awal kami pertama yaitu berziarah ke Makam KH Bisri Syansuri di PP Denanyar Jombang, kemudian dilanjutkan dengan ziarah ke Makam KH Wahab Chasbulloh dan dilanjutkan dengan melakukan silaturahim sekaligus buka puasa bersama dikediaman Presidium Gusdurian Jatim yaitu Gus Aan Anshori. Sembari buka puasa, kami juga banyak melakukan diskusi-diskusi dengan beliau dalam hal kegiatan-kegitan gusdurian kedepan. Selepas buka puasa dan diskusi, perjalanan kami lanjutkan berziarah ke makam Hadratus Syech KH Hasyim as’yari, KH Wahid Hasyim dan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Selepas ziarah kami melakukan kunjungan silaturahim ke kediaman Gus Roy Murtadho dan disana kami diberikan inspirasi dan nasehat dalam memelihara perdamaian dinegeri ini.
   Tepat pada pukul 23.00 WIB, kami melakukan perjalanan kembali ke Malang, moment ziarah dan silaturahim kali ini sungguh luar biasa karena bertepatan dengan malam ke 23 bulan ramadhan, semoga kita dapat meraih malam lailatul qodar. Manfaat dari kegiatan tersebut bukan sekedar membuka cakrawala berpikir tentang pentingnya toleransi.  Namun lebih dari itu, kegiatan ziarah lintas iman yang ini hendak melatih generasii muda Indonesia untuk hidup berdampingan secara langsung dengan penganut agama lain. 
   Kedepan kita tak bisa mengelak, kehadiran globalisasi membuka ruang-ruang interaksi lintas iman yang tak terbayangkan sama sekali. Sudah siapkah kita menghadapi itu semua? Maka kegiatan dengan spirit yang sama seperti ini penting dilakukan, sebagai cara paling efektif merajut harmoni lintas iman demi Indonesia damai, bahkan tatanan dunia yang lebih mencerahkan. Sebagai titik balik pembuktian, bahwa sebenarnya setiap agama mengajarkan kedamaain dan cinta kasih kepada sesama manusia, tanpa melihat perbedaan apapun yang melekat pada dirinya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ziarah Lintas I"

Posting Komentar