ULAMA BERTAUHID

ULAMA  BERTAUHID
Oleh: K. H. M. Abdul Ghufron Al-Banteni

بِسْمِ اللّٟهِ الرَّحْمٟنِ الرَّحِيْمِ

Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh;
Salam sejahtera,
Rahayu,

Ulama harus bisa menjalankan amanah Pancasila, ulama juga harus benar-benar menjadi Panutan bagi Nusantara dari Sabang sampai Merauke, dan juga panutan dunia. Ulama dan seluruh agama harus bisa menjaga persatuan dan kesatuan sesuai dengan Pancasila, sesuai dengan Merah Putih dan NKRI, kalau bisa menjalankannya, Subhan Allah, Negara Indonesia akan damai, selamat dunia dan akhirat. Ulama yang benar-benar disebut ulama akherat, kenapa!, karena ulama mengetahui luar dalam ilmu keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang meliputi tahapan-tahapan Syariat, Hakikat, Makrifat, Khos, Khoasul Khos, Fana, dan Jabar Qof.
Semua manusia yang ada di dunia sudah dibekali dengan ilmu, oleh karenanya, harus betul-betul dimanfaatkan agar supaya barokah selamat dunia akhirat, dan mampu untuk mengayomi masyarakat dari Sabang sampai Merauke. Ulama jangan menyakiti agama-agama lain, ulama jangan menyakiti bangsanya sendiri, suku-suku dan kebudayaan, ulama harus menjadi panutan dan contoh umat, ingat sejarah dan ingat persatuan dan kesatuan, lihat sejarah Syeh Nawawi Al Bantani, beliau seorang ulama, seorang wali yang berjuang demi agama dan umat, sehingga mampu melahirkan ulama-ulama Nusantara, menjalankan ketauhidan keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa. jangan sampai ulama menyakiti negaranya sendiri, jangan sampai ulama berpihak berat sebelah dan tidak menjaga keadilan, ulama harus bisa mengayomi antara hidup dan mati semua kita kembalikan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Jangan sekali-kali ulama menyakiti diri sendiri, apalagi menyakiti Pancasila, ulama harus menjadi pedoman keyakinan untuk rakyat-rakyat, dan kita harus menyakinkan bahwa ulama benar-benar bisa menyatukan sesuai dengan Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila.
Ulama (Arab:العلماء al-`Ulamā`, tunggal عالِم ʿĀlim) adalah pemuka agama atau pemimpin agama yang bertugas untuk mengayomi, membina dan membimbing umat Islam baik dalam masalah-masalah agama maupum masalah sehari hari yang diperlukan baik dari sisi keagamaan maupun sosial kemasyarakatan. Makna sebenarnya dalam bahasa Arab adalah ilmuwan atau peneliti, kemudian arti ulama tersebut berubah ketika diserap kedalam Bahasa Indonesia, yang maknanya adalah sebagai orang yang ahli dalam ilmu agama Islam. (Wikipedia).

Pengertian Ulama
Dengan demikian, pengertian ulama secara harfiyah adalah “orang-orang yang memiliki ilmu”. Pengertian ulama secara harfiyah ini sejalan dengan beberapa pendapat ulama sendiri:

“Ulama adalah orang yang ilmunya menyampaikan mereka kepada sifat takut kepada Allah” (Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin).

“Mereka (para ulama) adalah orang-orang yang menjelaskan segala apa yang dihalalkan dan diharamkan, dan mengajak kepada kebaikan serta menafikan segala bentuk kemudharatan” (Badruddin Al-Kinani).

“Ulama ialah orang-orang yang mempunyai pengetahuan tentang ayat-ayat Allah, baik yang bersifat kauniyah maupun Quraniyah, dan mengantarnya kepada pengetahuan tentang kebenaran Allah, takwa, dan khasysyah (takut) kepada-Nya” “Karakteristik esensial ulama adalah iman, ilmu, dan amal, yang semuanya amat mendalam, berbeda dengan orang biasa, serta mendapatkan pengakuan dan penerimaan dari masyarakat secara kultural” (Mastuhu).

Karakteristik Ulama
Dari pengertian secara harfiyah dapat disimpulkan, ulama adalah:
1. Orang Muslim yang menguasai ilmu agama Islam
2. Muslim yang memahami syariat Islam secara menyeluruh (kaaffah) sebagaimana terangkum dalam Al-Quran dan As-Sunnah
3. Menjadi teladan umat Islam dalam memahami serta mengamalkannya.

Dewasa ini, yang disebut ulama umumnya adalah mereka yang menguasai berbagai disiplin ilmu agama (Islam), fasih dan paham (faqih) tetang hukum-hukum Islam, memiliki pesantren atau mempunyai santri yang berguru kepadanya, dan diberi gelar ‘kiai’ atau ‘ajengan’ oleh masyarakat.

Untuk menentukan siapa yang termasuk ulama, rujukannya adalah nash Al-Quran dan Hadits tentang ciri atau sifat ulama, antara lain:
Al-Ghazali bahkan membagi ulama dalam dua kategori, yakni ulama akhirat dan ulama dunia (ulama su’).  Salah satu tanda ulama dunia  adalah mendekati penguasa. Wallahu a’lam.
أَخْبَرَنَا الْفَضْلُ بْنُ الْعَبَّاسِ ، قَالَ : أنا أَبُو بَكْرٍ مُحَمَّدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الْبَغْدَادِيُّ ، قَالَ : أنا  أَبُو عَبْدِ اللَّهِ مُحَمَّدُ بْنُ سَعِيدٍ الْمَرْوَزِيُّ ، قَالَ : نا مُحَمَّدُ بْنُ نَصْرٍ الْمرْوزيُّ ، قَالَ : أنا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ حَكِيمٍ الْبَلْخِيُّ ، عَنْ شَقِيقٍ ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ ، عَنْ عَبَّادِ بْنِ كَثِيرٍ ، عَنْ  أَبِي الزُّبَيْرِ ، عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : "  لا تَجْلِسُوا عِنْدَ كُلِّ عَالِمٍ ، وَلا تَجْلِسُوا إِلا عِنْدَ عَالِمٍ يَدْعُوكُمْ مِنْ  خَمْسٍ إِلَى خَمْسٍ : مِنَ الشَّكِّ إِلَى الْيَقِينِ ، وَمِنَ الْكِبْرِ إِلَى التَّوَاضُعِ ، وَمِنَ الرِّيَاءِ إِلَى الإِخْلاصِ ، وَمِنَ الْعَدَاوَةِ إِلَى النَّصِيحَةِ ، وَمِنَ الرَّغْبَةِ إِلَى الرَّهْبَةِ "

Mengatakan kepada kami Fadl ibn Abbas , mengatakan: Saya Abu Bakr Muhammad bin Mohammed bin Muhammad bin Abdullah al - Baghdadi , mengatakan: Saya Abu Abdullah Muhammad bin Said Marwazi , mengatakan: Na Mohammed bin Nasr Marwazi , mengatakan: Saya Ahmed bin Mohammed bin Hakim Balkhi , untuk saudara , untuk Abraham , untuk para budak dari anak dari banyak, dari Abu Zubair , dari Jabir bin Abdullah , Rosulullah SAW Bersabda:
Artinya: “jangan sekali-kali bergaul dengan para Ulama, kecuali seorang ulama yang bisa membawa manusia dari lima hal menuju lima hal yang lain, antara lain;
1. Dari keraguan menuju keyakinan
2. Dari sifat riya menuju sifat ikhlas
3. Dari sifat sombong menuju tawadlu’
4. Dari permusuhan menuju perdamaian (nasehat), persatuan”
5. Dari cinta dunia menuju zuhud
 Itulah sosok Ulama akhirat dan bertauhid.
ما  قال  ان  رحمة   وحاف وما  قال  ان  رحمة  الله  سبحان  الله  علماء  علماء  وماشيذ  ان  رحمة  امتي  لاش ياما  رحمة  اسلام وما قال ان  رحمة  نوسانتارا ان كلمات توحيد  و ما   قال  رحمة  وحاش  سبحان الله  ربنا  قال  ان رحمة  للعالمين  بسم الله  الرحمن  الرحيم  ماقال الله  سبحان الله  يا رسول  الله  صلى  الله  عليه  وسلم  ﴿كلام  الشيج محمد عبد  الغفران﴾

Pondok Pesantren UNIQ benar-benar sesuai dengan sejarahnya, karena Pondok Pesantren UNIQ ini bukan warisan, bukan dongeng atau bukan cerita, hasil perjuangan Lillahita'ala untuk menyelamatkan bangsa negara Indonesia dari Sabang sampai Merauke, didirikan mulai dari tahun 1999 sampai sekarang, di jalan Petukangan, Gg. VIII/09, Ampel-Surabaya-Jawa timur.









1. Syekh ahmad khotib sambas (penyatu thoriqoh qodiriyah wannaqsyabandiah) berasal pontianak kalbar
2. Syekh Nawawi albantani sayyidul ulama hijaz berasal tanara banten
3. Syekh abdul karim banten berasal dari tanara banten
4. Syekh ahmad asnawi berasal labuan banten
5. Syekh m hasan armin (abuya mama armin) berasal cibuntu pandeglang banten
6. Syekh kholil bangkalan berasal dari madura
7. Syekh Hasyim asy'ari berasal dari jombang
  Dan masih banyak ulama ulama lainnya yang jelas ulama kita lebih hebat dan patut kita banggakan

Salam Jiwa Ulama Nusantara
Salam Jiwa Umaro
Salam Jiwa Rakyat-rakyat
Salam Jiwa Suku-suku
Salam Jiwa Budaya
Salam Jiwa Tokoh-tokoh agama
Salam Jiwa Bhinneka Tunggal Ika
Salam Jiwa Indonesia
Salam Jiwa NKRI
Salam Jiwa Pancasila
Salam Jiwa Merah Putih
Salam Jiwa Angkatan Darat
Salam Jiwa Angkatan Udara
Salam Jiwa Angkatan Laut
Salam Jiwa Polisi
Salam Jiwa Lintas Agama
Salam Jiwa Rindu Ghufron


Malang, Sabtu, 01 Juli 2017
Pukul, 19.45 WIB


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "ULAMA BERTAUHID"

Posting Komentar