PANCASILA JANGAN DI GANGGU GUGAT


 


PANCASILA JANGAN DIGANGGU GUGAT
Oleh: K. H. Muhammad Abdul Ghufron Al-Bantani

Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarokaatuh,
Salam Sejahtera,
Rahayu,

Pancasila jangan sekali-kali diganggu gugat. Kita sebagai warga Negara Republik Indonesia benar-benar harus bisa menyelamatkan dan menjaga Pancasila, Merah Putih, dan NKRI. Rakyat-rakyat Indonesia harus bisa memahami lahir maupun batin, bahwa Pancasila betul-betul harus tetap terjaga kelestariannya sampai kapanpun. Kita sebagai Warga Negara Indonesia harus tetap menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan dari Sabang sampai Merauke, itulah salah satu bukti kecintaan kita kepada bangsa dan negara Indonesia. Seluruh lapisan masyarakat dari Sabang sampai Merauke, Ulama, Umaro, Tokoh-tokoh agama, Lintas agama, Suku-suku, kebudayaan, Angkatan Darat, Angkatan Udara, Angkatan Laut dan Polisi hanya bisa menjalankan dan menjaga, dan harus betul-betul mencurahkan sepenuh hati, baik pikiran (ide), ataupun tenaga, demi Pancasila, Merah Putih dan, NKRI. Pancasila jangan sekal-kali diganggu gugat, Pancasila tetap Pancasila, Merah Putih tetap Merah Putih, NKRI tetap NKRI. Jangan sekali-kali terlintas sedikitpun untuk merubah itu semua. Buktikan kalau kita cinta terhadap Pancasila, Merah Putih dan, NKRI dengan membuat gapura yang bergambar lambang Pancasila di depan rumah atau setidak-tidaknya di setiap gang-gang di seluruh pelosok negeri. Di setiap rumah, sekolah, instansi pemerintah, tempat-tempat peribadatan dan, di Pondok Pesantren pun dari Sabang sampai Merauke jangan lupa untuk memasang Lambang Pancasila dan sangsaka Merah Putih. Karena kita harus mengingati sejarah.
Mudah-mudahan seluruh lapisan masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke dijaga oleh Allah SWT, mudah-mudahan seluruh rakyat Indonesia tetap bisa menjaga persatuan dan kesatuan dari Sabang sampai Merauke, demi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia seutuhnya. Sebagai warga Negara yang beradab jangan sekali-kali merusak negaranya sendiri apalagi merusak Pancasila Merah Putih dan NKRI. Orang yang demikian berarti orang yang tidak benar dalam menjaga amanah, sama juga menghancurkan martabat dan derajat bangsanya sendiri, atau bahkan disebut pengkhianat bangsa.

Pondok Pesantren UNIQ bersedia menjalankan amanah dan tugas demi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Pondok Pesantren UNIQ menulis artikel tentang kebangsaan setiap hari bukan untuk mencari ketenaran atapun meminta bayaran, tapi semata-mata hanya untuk mengajak dan menyatukan seluruh lapisan masyarakat, dari rakyat biasa, Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara,  Polisi, Umaro, Ulama, tokoh-tokoh agama, lintas agama, suku-suku, dan budaya. Saya ini bukan sekelasnya Profesor, bukan sekelasnya mahasiswa, SMA, SMP, bahkan SD, karena saya sekolah pun tidak tamat. Saya ini hanya rakyat jelata yang paling bawah sekali dan tidak ada daya dan upaya untuk menyelamatkan Bangsa dan Negara Indonesia. Namun saya sangat malu sekali, apabila saya melihat background keluarga saya, yang asli darah pejuang apabila saya tidak berjuang menyelamatkan dan mendo’akan Bangsa dan Negara Indonesia. Mudah-mudahan seluruh rakyat dari Sabang sampai Merauke bisa membaca artikel ini dan bisa membuktikan demi persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pondok Pesantren UNIQ ini betul-betul cinta seluruh lapisan masyarakat, cinta Umaro, cinta Ulama, cinta tokoh-tokoh agama, cinta suku-suku dan, cinta kebudayaan. Mari kita bersama-sama menjaga Indonesia, merah putih,  Pancasila, dan NKRI. Kita harus bersungguh-sungguh menjalankan dengan ikhlas Lillahita’ala, untuk menyelamatkan Bangsa dan Negara Indonesia. Saya tak kenal lelah ber Munajat kepada Allah SWT, siang dan malam menangis kepada Allah SWT, “Ya Allah, lindungilah seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke”.

Mari semua kita kembalikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kepada Ibu Pertiwi, kepada Tanah Air Indonesia kita yang tercinta. Mari bersama-sama kita benahi lagi, bahwa setiap penjuru Nusantara harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan. Lupakan konflik-konflik yang telah terjadi, lupakan permusuhan-permusuhan antar sesama golongan, antar etnis, antar suku. Ingat para pendiri bangsa telah memberi kita suri tauladan yang sangat bagus, apa kita tidak malu???.
Siapapun Persidennya, siapapun wakil presidennya, siapapun menterinya, siapapun kepala pemerintahannya, dari TK, SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi, maupun dari suku-suku manapun, Ulama siapapun, Umaro siapapun, lintas agama manapun, tokoh-tokoh agama manapun dan kepala pemerintah manapun, Angkatan Darat, Angkatan Udara, Angkatan Laut dan, Polisi, mari kita bersama-sama mendo’akan sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing. Mari kita bersama-sama saling tolong-menolong, saling gotong royong, saling hormat menghormati, saling menghargai sesuai dengan Bhinneka tunggal Ika.  Pondok Pesantren UNIQ benar-benar ingin menyatukan dari Sabang sampai Merauke,  mari kita berdo’a bersama agar Indonesia tetap Jaya dan bersatu untuk negara kita yaitu Indonesia. Pancasila ini jangan sekali diganggu gugat, Pancasila tetap Bhinneka tunggal Ika.  Persatuan dan kesatuan benar-benar harus bisa menyatukan ulama, umaro, tokoh-tokoh agama, suku-suku, kebudayaan, dan Angkatan Darat, Angkatan udara, Angkatan Laut dan Polisi, rakyat rakyat, putra putri Indonesia, dan seluruh negeri Indonesia dari Sabang sampai Merauke mari kita kibarkan Pancasila, Merah Putih dan NKRI, benar-benar harus kita satukan kembali sesuai cita-cita luhur para pendiri bangsa Indonesia, mari kita berdo’a bersama sesuai dengan agamanya masing-masing agar Indonesia dijaga oleh Tuhan Yang Maha Esa, mudah-mudahan Indonesia tetap Jaya dari Sabang sampai Merauke.
Mengapa Pancasila tidak boleh di ganggu gugat? Karena Pancasila adalah Ushul (pokok) dalam Negara Indonesia, seperti halnya Tauhid yang menjadi Ushuludin (pokok agama) ketika berbicara tentang Ushul, siapapun tidak boleh merubah, merusak atau menyepelekan bahkan mengkesampingkan, karena seseorang yang merusak Ushul akibatnya kehancuran yang menimpa. Ketika kita berbicara tentang Pancasila yang mempunyai arti Panca itu lima dan sila itu dasar (asas), di dalam dunia pendidikan pesantren ada kesamaan di antara sila-sila dengan ushul dan furu’. Mengapa Pancasila menjadi ideologi bangsa yang harus diyakini dan dipertahankan sehingga tidak ada satu orangpun yang bisa merubahnya, karena Pancasila adalah prinsip yang mendasar yang tidak bisa diganggu gugat, hal ini sesuai dengan ajaran tentang ushuluddin di dalam dunia pendidikan pesantren. Pengertian ushul adalah ajaran Islam yang sangat prinsip dan mendasar sehingga umat Islam wajib sepakat dalam ushul dan tidak boleh membeda-bedakan, yaitu ketauhidan (akidah) karena perbedaan dalam ushul adalah penyimpangan yang menghantarkan menuju kesesatan. Sedangkan furu’ adalah ajaran Islam yang tidak berprinsip dan tidak mendasar, sehingga siapapun bisa berbeda-beda dalam furu’ selagi tidak menyalahi aturan, karena perbedaan dalam furu’ bukanlah penyimpangan dan tidak menghantarkan menuju kesesatan, dan jikalau ada penyimpangan maka harus diluruskan. Seperti halnya Mu’amalah dll. Kesimpulannya, ketika Presiden Ir. Soekarno merancang prinsip yang mendasar (Pancasila) yang isi kandungannya adalah tauhid, maka semua rakyat Indonesia tidak boleh membantah apalagi menyimpang dari prinsip dasar (Pancasila) tersebut. Karena Pancasila adalah ushul dan ushul adalah Pancasila. Hanya saja Pancasila itu bersifat universal (umum) sedangkan ushul/ushuluddin itu bersifat khusus (Agama Islam). Kita harus yakin bahwa Bangsa Indonesia kaya akan segalanya dan pada hakikatnya Indonesia adalah Negeri yang subur dan makmur dari segi apapun.

وَالْبَلَدُ الطَّيِّبُ يَخْرُجُ نَبَاتُهُ بِإِذْنِ رَبِّهِ ۖ وَالَّذِي خَبُثَ لَا يَخْرُجُ إِلَّا نَكِدًا ۚ كَذَٰلِكَ نُصَرِّفُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَشْكُرُونَ
Artinya: “Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur”. (Qs. Al-a’rof:58)
Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air, sekarang bulan Romadhon ketika kita pulang ke kampung halaman dan bertemu dengan sanak saudara ceritakanlah coretan-coretan saya ini, ceritakanlah tentang kebangsaan, ceritakanlah tentang Pancasila, ceritakanlah tentang hebatnya para pejuang kemerdekaan kita. Agar jiwa dan raga kita bisa tergugah demi menjaga keutuhan NKRI, agar kita ingat kepada para pahlawan, ingat kepada para leluhur, ingat kepada kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia, ingat kepada para Ulama, dan ingat kepada para Umaro. Agar nanti bisa sampai kepada anak cucu kita kelak. Mudah-mudahan para pahlawan yang telah gugur di medan juang dari Sabang sampai Merauke, dari agama manapun, suku manapun, ras manapun, warna apapun dan, budaya manapun semua kita do’akan sesuai dengan agama dan keyakinan kita masing-masing. Mudah-mudahan Pancasila, merah putih, dan NKRI betul-betul hikmah barokah selamat dunia Wal akherat. Mudah-mudahan Pondok Pesantren UNIQ ini ada hikmahnya untuk Bangsa dan Negara Indonesia, bisa menjadi petunjuk Hidayah dari Allah SWT. Sampaikan juga kepada seluruh sanak saudara, kerabat, teman, bahkan tetangga, ataupun seluruh lapisan masyarakat dari Sabang sampai Merauke yang ada di kampung halaman, saya mohon maaf lahir dan batin dunia wal akherat. Mudah-mudahan kita menulis ini menjadi ilmu yang manfaat dunia wal akherat.


“Mari, jaga kedaulatan NKRI, kita awali dengan menjaga lingkungan sekitar dengan mengadakan siskamling”

Ponpes UNIQ hidup sendiri berdikari sendiri, membangun semangat juang sendiri, dan UNIQ tidak bersandar kepada apapun dan kepada siapapun, bahkan tidak ada satupun yang melihat ataupun mendukung semangat juang ini, akan tetapi PONPES UNIQ sangat yakin di belakang kita ada Allah SWT, Para Malaikat,  Para Nabi, Para Imam, Para Wali, Para Ulama Nusantara, para Pahlawan dan, kerajaan kerajaan yang selalu menjaga dan membantu perjuangan ini.


Salam Jiwa NKRI
Salam Jiwa Merah Putih
Salam Jiwa Pancasila
Salam Jiwa Bhinneka Tunggal Ika
Salam Jiwa Rakyat Indonesia
Salam Jiwa Lintas Agama
Salam Jiwa Angkatan Darat (AD)
Salam Jiwa Angkatan Laut (AL)
Salam Jiwa Angkatan Udara (AU)
Salam Jiwa Polisi
Salam Jiwa Rindu Ghufron

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh,
Salam Sejahtera,
Rahayu,



Malang, Jum’at 23 Juni 2017
Waktu: 19.23 WIB
Makalah ini adalah makalah terakhir dari NKRI mari kita jaga bersama sama

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "PANCASILA JANGAN DI GANGGU GUGAT"

Posting Komentar