CINTA TANAH AIR NKRI
Oleh: KH. M. Abdul Ghufron Al Bantani
Assa’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh;
Salam Sejahtera
Rahayu
Sekarang ini masyarakat sudah mulai berfikir dan bersikap tegas, mengoreksi keadaan yang ada di kehidupan Indonesia. Mungkin hal ini menjadi sebab karena ketidak stabilan dalam ketentraman dan keharmonisan antar sosial individual diantara golongan-golongan yang merasa dirinya benar dan paling berjasa. Padahal ini semua akan menjadi boomerang bagi mereka, karena saking jenuhnya melihat kekacauan yang merajalela di seluruh pelosok negeri ini, masyarakat akan bisa membedakan dengan sendirinya mana yang harus dibela dan mana yang menjadi pemberontak Negara. Begitu pula orang-orang yang berpengaruh dalam perjuangan menegakkan kedaulatan Negara khususnya Ulama karena hanya Ulama yang bisa membuat dan menuntun manusia itu berakhlaq dan tidaknya. Dengan perlahan-lahan, seluruh lapisan akan semakin cinta dan menjaga Indonesia ini untuk di pertahankan.
Peranan para Ulama, sesepuh, Lintas agama dan lapisan masyarakat menjadi sebab Indonesia ini bisa berdiri tegak sampai saat ini. Ulama merupakan seseorang yang berjiwa besar, berhati lembut dan berjiwa kesatria. Ulama menjadikan Islam sebagai unsur perekat yang paling kuat dalam mempersatukan gugus-gugus manusia dari berbagai latar geografis, bahasa, budaya dan sejarah. Karenanya, merupakan “Satu-satunya faktor yang paling efektif dalam perjuangan nasional untuk kemerdekaan” dan “Jaringan sentiman kolektif” bagi solidaritas umat islam. Sebagai pencipta sentiman kolektif itu, ulama hadir memainkan perannya dalam setiap babakan sejarah Indonesaia dari zaman ke zaman. Atas peranan menentukannya sepanjang sejarah, Ulama menjadi alasan Indonesia ini ada.
“Muncit satu, gada seratus. Musuh terlalu banyak maka akhirnya akan binasa/kalah juga.” Dengan ikhtiar, pengorbanan serta Do’a dari kalangan Ulama dan umaro, Santri, hingga sampai seluruh lapisan masyarakat mampu menebus rasa sakit yang tiada
obatnya yakni di tangan orang asing.
Akhirnya sampai sekarang kita masih merasakan hasil jerih payah para pejuang yang setia cinta tanah air sampai titik darah penghabisan. Rasa cinta terhadap tanah air tumbuh pada hati sanubari untuk mengabdi, membela, melindungi dan menjaga tanah air dari segala rongrongan, ancaman dan gangguan. Dengan mencintai tanah air, kita akan merasa bangga, memiliki, menghargai dan merasa menghormati Negara. Hal itu tercermin dari sikap dan perilaku menjaga dan melindungi tanah air, sikap berkorban untuk kepentingan bangsa, mencintai adat dan budaya, serta melestarikan lingkungan. Karena mencintai Tanah Air termasuk jiwa seseorang yang beriman.
وَمِنَ النَّاسِ وَ الدَّوَآبِّ وَالأَنْعَامِ مُخْتَلِفٌ اَلْوِانُهُ كَذَالِكِ اِنَّمَا يَخْشَى اللّٰهَ مِنْ عِبَادِ ه العُلَمٰٓؤُا إَنَّ اللّٰهَ عَزيْزٌ غَفُوْرٌ ﴿28
Artinya:”dan demikian pula diantara menusia, makhluq bergerak yang bernyawa dan hewan-hewan ternak yang bermacam-macam warna jenisnya. Diantara hamba-hanmba Allah yang takut kepada Nya, hanyalah para Ulama.sungguh, Allah maha perkasa maha pengampun.”(Q.S. Al Fatir: 28)
Dari ayat diatas, KH M ABD GHUFRON ALBANTANI menjelaskan dalam ilmu tafsirnya, ULAMA adalah orang-orang mengetahui ilmu kebesaran dan kekuasaan Allah (Makrifat). Dan manusia ketika mencapai martabat Insan kamil (Manusia sempurna) maka pengetahuan ilmu dan pengabdiannya akan di aplikasikan terhadap cinta bangsa dan Umat manusia, hal ini sama seperti yang pernah disampaikan oleh KH. Hasyim Asy’ari (Pendiri NU) “Amanah Nasionalisme adalah hukumnya wajib. Agama dan Nasionalisme adalah dua kutub yang tidak berseberangan. Nasionalisme adalah bagian dari agama dan keduanya saling menguatkan, oleh sebab itu banyak dari para pejuang Indonsia dari kalangan para Ulama yang membuktikan kecintaannya terhadap bangsa dan tanah air.
Salam Jiwa NKRI
Salam Jiwa Merah Putih
Salam Jiwa Pancasila
Salam Jiwa Bhinneka Tunggal Ika
Salam Jiwa Rakyat Indonesia
Salam Jiwa Lintas Agama
Salam Jiwa Rindu Ghufron
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh;
Salam Sejahtera
Rahayu
Malang, Jum'at, 01 Maret 2019
Waktu : 01.30 WIB

Akhirnya sampai sekarang kita masih merasakan hasil jerih payah para pejuang yang setia cinta tanah air sampai titik darah penghabisan. Rasa cinta terhadap tanah air tumbuh pada hati sanubari untuk mengabdi, membela, melindungi dan menjaga tanah air dari segala rongrongan, ancaman dan gangguan. Dengan mencintai tanah air, kita akan merasa bangga, memiliki, menghargai dan merasa menghormati Negara. Hal itu tercermin dari sikap dan perilaku menjaga dan melindungi tanah air, sikap berkorban untuk kepentingan bangsa, mencintai adat dan budaya, serta melestarikan lingkungan. Karena mencintai Tanah Air termasuk jiwa seseorang yang beriman.
وَمِنَ النَّاسِ وَ الدَّوَآبِّ وَالأَنْعَامِ مُخْتَلِفٌ اَلْوِانُهُ كَذَالِكِ اِنَّمَا يَخْشَى اللّٰهَ مِنْ عِبَادِ ه العُلَمٰٓؤُا إَنَّ اللّٰهَ عَزيْزٌ غَفُوْرٌ ﴿28
Artinya:”dan demikian pula diantara menusia, makhluq bergerak yang bernyawa dan hewan-hewan ternak yang bermacam-macam warna jenisnya. Diantara hamba-hanmba Allah yang takut kepada Nya, hanyalah para Ulama.sungguh, Allah maha perkasa maha pengampun.”(Q.S. Al Fatir: 28)
Dari ayat diatas, KH M ABD GHUFRON ALBANTANI menjelaskan dalam ilmu tafsirnya, ULAMA adalah orang-orang mengetahui ilmu kebesaran dan kekuasaan Allah (Makrifat). Dan manusia ketika mencapai martabat Insan kamil (Manusia sempurna) maka pengetahuan ilmu dan pengabdiannya akan di aplikasikan terhadap cinta bangsa dan Umat manusia, hal ini sama seperti yang pernah disampaikan oleh KH. Hasyim Asy’ari (Pendiri NU) “Amanah Nasionalisme adalah hukumnya wajib. Agama dan Nasionalisme adalah dua kutub yang tidak berseberangan. Nasionalisme adalah bagian dari agama dan keduanya saling menguatkan, oleh sebab itu banyak dari para pejuang Indonsia dari kalangan para Ulama yang membuktikan kecintaannya terhadap bangsa dan tanah air.
Salam Jiwa NKRI
Salam Jiwa Merah Putih
Salam Jiwa Pancasila
Salam Jiwa Bhinneka Tunggal Ika
Salam Jiwa Rakyat Indonesia
Salam Jiwa Lintas Agama
Salam Jiwa Rindu Ghufron
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh;
Salam Sejahtera
Rahayu
Malang, Jum'at, 01 Maret 2019
Waktu : 01.30 WIB

0 Response to "CINTA TANAH AIR NKRI"
Posting Komentar