MusliModerat.net - Ketua Pimpinan Pusat GP Ansor H Mohammad Nuruzzaman menegaskan di hadapan ratusan Pengurus Ansor dan Banser DKI Jakarta bahwa NU dan Ansor tidak butuh kita, melainkan kita yang butuh NU dan Ansor.
Ia menyampaikan hal itu pada peringata Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul Gus Dur ke-8 sekaligus Pembukaan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) PW GP Ansor DKI Jakarta di Kantor PP GP Ansor di Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (18 /12).
Nuruzzaman mengatakan hal ini bukan tanpa dasar, tapi bersandar pada pernyataan mursyid Tarekat, Syekh Mustafa Mas'ud. Syekh Mustafa itu pernah mengatakan bahwa Rasulullah hadir secara ruhani saat Deklarasi Nahdlatul Ulama pada 31 Januari 1926. "Artinya apa? Artinya organisasi Nahdlatul Ulama adalah organisasi yang direstui oleh Rasulullah," jelasnya.
Oleh karena itu, kata Nuruzzaman, Nahdlatul Ulama sebagai organisasi Islam yang direstui Rasulullah, maka bukan NU dan Ansor yang butuh kepada kita, tapi kita yang harus ikut dan masuk ke organisasi ini.
"Ini yang menyampaikan mursyid toriqoh, bukan sembarang orang, dan toriqoh internasional," jelasnya.
Selain itu, pria kelahiran Cirebon, Jawa Barat ini pun menegaskan tentang pentingnya menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan kerukunan antar umat beragama. Karena menurutnya, hal itu termasuk ajaran Islam. Sebaliknya, Islam tidak pernah mengajarkan untuk menebar kebencian.
"Biarkan orang lain membully kita kalau kita membubarkan pengajian anggapannya dan hanya menjaga gereja, biarkan saja karena yang akan menghitung dan mencatat baik kita bukan manusia tapi Allah Subhanahu Wata'ala," jelas pria yang pernah menjabat Ketua IPNU Kabupaten Cirebon periode 1999-2001 itu.
Hadir pada kegiatan ini Ketua PBNU KH Abdul Manan Ghani, Ketua PWNU DKI Jakarta H Saefullah, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua PW GP Ansor DKI Jakarta terpilih H Abdul Aziz, dan Ketua Rijalul Ansor DKI Jakarta Habib Hamid Al-Qadrie. (Husni Sahal/Abdullah Alawi/NU Online)
Ia menyampaikan hal itu pada peringata Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul Gus Dur ke-8 sekaligus Pembukaan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) PW GP Ansor DKI Jakarta di Kantor PP GP Ansor di Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (18 /12).
Nuruzzaman mengatakan hal ini bukan tanpa dasar, tapi bersandar pada pernyataan mursyid Tarekat, Syekh Mustafa Mas'ud. Syekh Mustafa itu pernah mengatakan bahwa Rasulullah hadir secara ruhani saat Deklarasi Nahdlatul Ulama pada 31 Januari 1926. "Artinya apa? Artinya organisasi Nahdlatul Ulama adalah organisasi yang direstui oleh Rasulullah," jelasnya.
Oleh karena itu, kata Nuruzzaman, Nahdlatul Ulama sebagai organisasi Islam yang direstui Rasulullah, maka bukan NU dan Ansor yang butuh kepada kita, tapi kita yang harus ikut dan masuk ke organisasi ini.
"Ini yang menyampaikan mursyid toriqoh, bukan sembarang orang, dan toriqoh internasional," jelasnya.
Selain itu, pria kelahiran Cirebon, Jawa Barat ini pun menegaskan tentang pentingnya menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan kerukunan antar umat beragama. Karena menurutnya, hal itu termasuk ajaran Islam. Sebaliknya, Islam tidak pernah mengajarkan untuk menebar kebencian.
"Biarkan orang lain membully kita kalau kita membubarkan pengajian anggapannya dan hanya menjaga gereja, biarkan saja karena yang akan menghitung dan mencatat baik kita bukan manusia tapi Allah Subhanahu Wata'ala," jelas pria yang pernah menjabat Ketua IPNU Kabupaten Cirebon periode 1999-2001 itu.
Hadir pada kegiatan ini Ketua PBNU KH Abdul Manan Ghani, Ketua PWNU DKI Jakarta H Saefullah, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua PW GP Ansor DKI Jakarta terpilih H Abdul Aziz, dan Ketua Rijalul Ansor DKI Jakarta Habib Hamid Al-Qadrie. (Husni Sahal/Abdullah Alawi/NU Online)
0 Response to "Syekh Mustafa Mas'ud: Rasulullah Hadir saat Deklarasi NU pada 1926"
Posting Komentar