GUSDURMANIA DAN GUSDURIAN




Oleh : Haris El-Mahdi (Penggerak Garuda Malang)


Pengkultus Gus Dur dan pewaris Gus Dur adalah dua hal yang berbeda.

Yang pertama, menyibukkan diri HANYA memuja-muji Gus Dur, menjadikan Gus Dur monumen kultus. Sibuk mengoleksi foto, kata-kata mutiara, dan segala atribut tentang Gus Dur. Pengkultus Gus Dur adalaah pengidola Gus Dur, GusdurMania.

Yang kedua, adalah mereka yang segala pikiran, ucap, dan tindakan berusaha meneladani Gus Dur, menjadi pewaris nilai-nilai perjuangan
Gus Dur. Mereka tidak sibuk mengoleksi atribut tentang Gus Dur, tetapi sibuk menghayati dan mempraktikkan nilai-nilai perjuangan Gus Dur. Merekalah para Gusdurian.

Di tangan GusdurMania, Gus Dur mati dua kali, mati saat dikubur dalam tanah dan mati saat menjadi monumen pengkultusan. Sungguh pilu, seorang tokoh besar yang sekedar menjadi monumen pemujaan.

Sebaliknya, di tangan para Gusdurian, Gus Dur hidup dua kali. Hidup saat pertama mebjejakkan kaki di bumi dan hidup kembali saat ucapan, pikiran, dan tindakannya terwariskan. Di tangan Gusdurian, Gus Dur "bisa jadi" abadi.

Tergantung kita, berhenti menjadi GusdurMania atau bergerak menempa diri menjadi Gusdurian. Sekedar memuja-muji Gus Dur atau mewarisi perjuangan Gus Dur. Rindu pada Gus Dur atau menjadi manusia yang dirindukan seperti Gus Dur.

"tidak penting berapa banyak quote Gus Dur yang dihafal tetapi jauh lebih penting membumikan quote-quote Gus Dur"

#CatatanSewinduGusDur
FB@ Haris El-mahdi

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "GUSDURMANIA DAN GUSDURIAN"

Posting Komentar