MusliModerat.net - Acara Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama 2017 yang dihelat di Nusa Tenggara Barat (NTB) tidak hanya mendatangkan pengurus struktural PBNU dan PWNU se-Indonesia. Forum ini juga menarik minat warga NU untuk hadir. Mereka kadang menggunakan cara-cara yang nekat.
Choirul Anam (Irul) adalah salah satunya. Ketua Pengurus Ranting IPNU Desa Patoman itu rela mengendarai sepeda motor untuk sampai di lokasi acara.
"Tak ada persiapan khusus. Ini spontanitas saat dengar kabar ada Munas, saya dan teman saya langsung berangkat," ujar lelaki kelahiran 18 Oktober 1997 itu.
Irul berangkat dari Banyuwangi pada pukul 22.00 WIB dan sampai di lokasi pada pukul 15.00 WITA. Kurang lebih ia menempuh jarak 267,9 KM. "Kita naik kapal laut dua kali. Pertama dari Jawa ke Bali, lalu dari Bali ke Lombok. Paling lama waktu nyebrang ke Lombok. Empat jam diombang-ambing ombak," ceritanya.
Motivasi Irul hingga nekat sampai ke Lombok sangat sederhana. Sebagai warga NU, ia hanya ingin merasakan suasana acara NU di tingkat Nasional dan kiai-kiai NU yang berasal dari seluruh Indonesia. "Ingin ngalap berkah ketemu para kiai NU se-Indonesia," harapnya.
Upayanya pun tak sia-sia. Sampai di Lombok, Irul langsung menuju lokasi pembukaan Munas di kawasan Islamic Center NTB, di Mataram. Di lokasi pembukaan tersebut, ia bisa bertemu dengan KH Ma'ruf Amin, KH Said Aqil Siroj, KH Maimun Zubair, dan ratusan kiai lainnya.
"Meski tidak bisa salaman, bisa melihat langsung para kiai itu, saya sudah senang," menurutnya.
Tak hanya bertemu dengan para ulama, Irul juga merasa beruntung bisa bertatap muka dengan Presiden RI Joko Widodo dan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. "Akhirnya, saya juga bisa melihat langsung wajah Presiden dan Jenderal," katanya.
Irul mengaku juga bakal mengikuti acara hingga tuntas selain menghadiri rangkaian acara pendukung, seperti seminar umum, bazar, panggung hiburan dan juga ingin ziarah ke makam-makam ulama Aswaja di Lombok. "Eman-eman, jauh-jauh kalau langsung pulang," pungkasnya. (Sumber Nuonline)
Choirul Anam (Irul) adalah salah satunya. Ketua Pengurus Ranting IPNU Desa Patoman itu rela mengendarai sepeda motor untuk sampai di lokasi acara.
"Tak ada persiapan khusus. Ini spontanitas saat dengar kabar ada Munas, saya dan teman saya langsung berangkat," ujar lelaki kelahiran 18 Oktober 1997 itu.
Irul berangkat dari Banyuwangi pada pukul 22.00 WIB dan sampai di lokasi pada pukul 15.00 WITA. Kurang lebih ia menempuh jarak 267,9 KM. "Kita naik kapal laut dua kali. Pertama dari Jawa ke Bali, lalu dari Bali ke Lombok. Paling lama waktu nyebrang ke Lombok. Empat jam diombang-ambing ombak," ceritanya.
Motivasi Irul hingga nekat sampai ke Lombok sangat sederhana. Sebagai warga NU, ia hanya ingin merasakan suasana acara NU di tingkat Nasional dan kiai-kiai NU yang berasal dari seluruh Indonesia. "Ingin ngalap berkah ketemu para kiai NU se-Indonesia," harapnya.
Upayanya pun tak sia-sia. Sampai di Lombok, Irul langsung menuju lokasi pembukaan Munas di kawasan Islamic Center NTB, di Mataram. Di lokasi pembukaan tersebut, ia bisa bertemu dengan KH Ma'ruf Amin, KH Said Aqil Siroj, KH Maimun Zubair, dan ratusan kiai lainnya.
"Meski tidak bisa salaman, bisa melihat langsung para kiai itu, saya sudah senang," menurutnya.
Tak hanya bertemu dengan para ulama, Irul juga merasa beruntung bisa bertatap muka dengan Presiden RI Joko Widodo dan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. "Akhirnya, saya juga bisa melihat langsung wajah Presiden dan Jenderal," katanya.
Irul mengaku juga bakal mengikuti acara hingga tuntas selain menghadiri rangkaian acara pendukung, seperti seminar umum, bazar, panggung hiburan dan juga ingin ziarah ke makam-makam ulama Aswaja di Lombok. "Eman-eman, jauh-jauh kalau langsung pulang," pungkasnya. (Sumber Nuonline)
0 Response to "Sangkin Cintanya Sama NU, Pemuda Banyuwangi Naik Motor Ke Lombok Hadiri Munas"
Posting Komentar