MusliModerat.net - 'Virus' ini telah mewabah disebagian besar penduduk dunia. 'Virus' ini disebarkan dengan cukup massif oleh masyarakat Nusantara yang dikomandoi oleh ormas NU.
Lagi-lagi ormas ini membuat geger dunia karena 'virus' Islam Nusantara tidak hanya menjangkiti penduduk dunia nyata tapi juga jagat dunia maya.
Menurut riset ilmuwan dan pakar virologi (ahli pervirusan), orang yang terkena gejala 'virus' ini ditandai dengan suka shalawatan, suka ziarah kubur, gemar maulidan, rajin tawasul, hobi Yasin dan Tahlil bahkan penduduk Nusantara yang sudah terkena virus akut ini, akan mengalami gelala suka istighatsahan.
Masih menurut pakar, 'virus' ini ternyata tidak membahayakan, ramah lingkungan, tahan terhadap segala cuaca dan perubahan iklim. Virus ini hanya membahayakan orang yang mengidap jenis penyakit tertentu seperti tekanan darah tinggi yang suka teriak-teriak bid'ah, kafir, musyrik dan ahli neraka.
Kabarnya, 'virus' Islam Nusantara ini juga sudah melanda dinegara-negara Arab seperti Afghanistan dan Arab Saudi.
Yang lebih mencengangkan lagi ternyata raja Saudi dan para pembesar-pembesarnya sudah terinveksi 'virus' ini beberapa waktu lalu.
Bukan hanya itu, karena sudah kadung terinveksi, raja Saudi bahkan berencana akan memasok dan mensuplay 'virus' Islam Nusantara secara besar-besaran untuk penduduknya. Keputusan ini diambil setelah mengetahui sebagian besar warganya sering mengigau bid'ah.
Setelah mengetahui beberapa manfaat, khasiat dan keampuhan dari 'virus' Islam Nusantara ini, pembesar Saudi mengucapkan ribuan terima kasih kepada muslim Nusantara khususnya kepada NU karena telah berjasa besar menyelamatkan penduduknya dari kebiasaan radikal suka marah-marah dan ngambekan.
Bahkan, pembesar Saudi melakukan kunjungan kenusantara untuk mengetahui bagaimana cara memproduksi 'virus' Islam Nusantara yang sangat terkenal tersebut.
Secara khusus, para pembesar Saudi juga bertemu dengan tokoh NU yang diduga sebagai biang pembuat 'virus' Islam Nusantara. Siapa lagi kalau bukan sang kiai. Sebelum pulang, mereka berpesan kepada sang kiai agar lebih gencar lagi dalam memproduksi 'virus' Islam Nusantara.
Merekapun berjanji juga akan memproduksi 'virus' Islam Nusantara secara massal untuk kebutuhan dalam negerinya dalam menanggulangi kelompok pengigau bid'ah.
Karena telah sukses membuat 'virus' Islam Nusantara yang sangat spektakuler, sang kiaipun mendapat cibiran dari kelompok pengigau bid'ah terutama mereka yang tergabung dalam kelompok jamaah daurah Pengigau Bid'ah Dalam Negeri (PBDN).
Karena berbagai nada ancaman dan celaan, akhirnya salah seorang santrinya khawatir dan berkata kepada sang kiai: Bagaimana kiai, kiai sudah di hina oleh mereka dan kita terancam tidak bisa memproduksi 'virus' Islam Nusantara lagi.
Sang kiai menjawab: Biarkan saja. Semua akan menjadi NU pada waktunya.
Lagi-lagi ormas ini membuat geger dunia karena 'virus' Islam Nusantara tidak hanya menjangkiti penduduk dunia nyata tapi juga jagat dunia maya.
Menurut riset ilmuwan dan pakar virologi (ahli pervirusan), orang yang terkena gejala 'virus' ini ditandai dengan suka shalawatan, suka ziarah kubur, gemar maulidan, rajin tawasul, hobi Yasin dan Tahlil bahkan penduduk Nusantara yang sudah terkena virus akut ini, akan mengalami gelala suka istighatsahan.
Masih menurut pakar, 'virus' ini ternyata tidak membahayakan, ramah lingkungan, tahan terhadap segala cuaca dan perubahan iklim. Virus ini hanya membahayakan orang yang mengidap jenis penyakit tertentu seperti tekanan darah tinggi yang suka teriak-teriak bid'ah, kafir, musyrik dan ahli neraka.
Kabarnya, 'virus' Islam Nusantara ini juga sudah melanda dinegara-negara Arab seperti Afghanistan dan Arab Saudi.
Yang lebih mencengangkan lagi ternyata raja Saudi dan para pembesar-pembesarnya sudah terinveksi 'virus' ini beberapa waktu lalu.
Bukan hanya itu, karena sudah kadung terinveksi, raja Saudi bahkan berencana akan memasok dan mensuplay 'virus' Islam Nusantara secara besar-besaran untuk penduduknya. Keputusan ini diambil setelah mengetahui sebagian besar warganya sering mengigau bid'ah.
Setelah mengetahui beberapa manfaat, khasiat dan keampuhan dari 'virus' Islam Nusantara ini, pembesar Saudi mengucapkan ribuan terima kasih kepada muslim Nusantara khususnya kepada NU karena telah berjasa besar menyelamatkan penduduknya dari kebiasaan radikal suka marah-marah dan ngambekan.
Bahkan, pembesar Saudi melakukan kunjungan kenusantara untuk mengetahui bagaimana cara memproduksi 'virus' Islam Nusantara yang sangat terkenal tersebut.
Secara khusus, para pembesar Saudi juga bertemu dengan tokoh NU yang diduga sebagai biang pembuat 'virus' Islam Nusantara. Siapa lagi kalau bukan sang kiai. Sebelum pulang, mereka berpesan kepada sang kiai agar lebih gencar lagi dalam memproduksi 'virus' Islam Nusantara.
Merekapun berjanji juga akan memproduksi 'virus' Islam Nusantara secara massal untuk kebutuhan dalam negerinya dalam menanggulangi kelompok pengigau bid'ah.
Karena telah sukses membuat 'virus' Islam Nusantara yang sangat spektakuler, sang kiaipun mendapat cibiran dari kelompok pengigau bid'ah terutama mereka yang tergabung dalam kelompok jamaah daurah Pengigau Bid'ah Dalam Negeri (PBDN).
Karena berbagai nada ancaman dan celaan, akhirnya salah seorang santrinya khawatir dan berkata kepada sang kiai: Bagaimana kiai, kiai sudah di hina oleh mereka dan kita terancam tidak bisa memproduksi 'virus' Islam Nusantara lagi.
Sang kiai menjawab: Biarkan saja. Semua akan menjadi NU pada waktunya.
0 Response to "Dulu Dicaci Maki, kini Seluruh Dunia ingin Terapkan "Islam Nusantara""
Posting Komentar