MusliModerat.net - Meski kondisi lapangan cukup becek, namun antusias peserta ngaji bareng tidak surut. Mereka serius penuh keakraban menyimak paparan dari Cak Nun (Emha Ainun Nadjib). Selain itu, peserta juga diajak menikmati sajian musik khas Kiai Kanjeng.
Kesempatan malam itu, Minggu (26/11/2017) terasa lebih istimewa karena pengasuh PP Darussalam, KH Hisyam Syafaat, dan juga putra beliau, Riza Aziziy Hisyam, dan Gus Munif Syafaat berada di atas pentas menyertai semua hadirin yang memadati lapangan PP Darussalam Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Kab. Banyuwangi.
Yang menarik, Cak Nun mengajak peserta Indonesian Youth Forum dari sejumlah negara untuk maju ke pentas. Satu persatu mahasiswa dari China, Korea Selatan, Sudan, India, Madinah yang dipanggil Cak Nun tersebut merupakan mahasiswa yang saat ini menempuh pendidikan di sejumlah perguruan tinggi di Indonesia.
Bahkan, suasana menjadi meriah saat peserta dari India mengenalkan diri dan dilanjutkan menyanyikan lagu Kuch Kuch Hota Hai.
Kepada peserta dan hadirin yang memiliki beragam latar belakang, Cak Nun menyebutkan mengenai pluralisme. Bagi cak Nun, pluralisme bukanlah persoalan benar salah, melainkan bagaimana mengikhlaskan. Dan dalam hal ini masyarakat Indonesia merupakan salah satu wujud Pelaku pluralisme.
” Pluralisme sejati pelukannya rakyat Indonesia,” ucap Cak Nun dalam Tour de Pesantrenuntuk memperkuat daya saing pesantren di era milenial ini.
Lebih jauh Cak Nun menegaskan, bangsa Indonesia merupakan bangsa yang memegang tinggi pluralisme. “Indonesia adalah pemimpin pluralisme dunia,” ungkapnya. (fa/duta.co)
Kesempatan malam itu, Minggu (26/11/2017) terasa lebih istimewa karena pengasuh PP Darussalam, KH Hisyam Syafaat, dan juga putra beliau, Riza Aziziy Hisyam, dan Gus Munif Syafaat berada di atas pentas menyertai semua hadirin yang memadati lapangan PP Darussalam Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Kab. Banyuwangi.
Yang menarik, Cak Nun mengajak peserta Indonesian Youth Forum dari sejumlah negara untuk maju ke pentas. Satu persatu mahasiswa dari China, Korea Selatan, Sudan, India, Madinah yang dipanggil Cak Nun tersebut merupakan mahasiswa yang saat ini menempuh pendidikan di sejumlah perguruan tinggi di Indonesia.
Bahkan, suasana menjadi meriah saat peserta dari India mengenalkan diri dan dilanjutkan menyanyikan lagu Kuch Kuch Hota Hai.
Kepada peserta dan hadirin yang memiliki beragam latar belakang, Cak Nun menyebutkan mengenai pluralisme. Bagi cak Nun, pluralisme bukanlah persoalan benar salah, melainkan bagaimana mengikhlaskan. Dan dalam hal ini masyarakat Indonesia merupakan salah satu wujud Pelaku pluralisme.
” Pluralisme sejati pelukannya rakyat Indonesia,” ucap Cak Nun dalam Tour de Pesantrenuntuk memperkuat daya saing pesantren di era milenial ini.
Lebih jauh Cak Nun menegaskan, bangsa Indonesia merupakan bangsa yang memegang tinggi pluralisme. “Indonesia adalah pemimpin pluralisme dunia,” ungkapnya. (fa/duta.co)
0 Response to "Cak Nun: Indonesia adalah Pemimpin Pluralisme Dunia"
Posting Komentar