MusliModerat.net - Guyonan tak bisa dilepaskan dari Nahdlatul Ulama (NU) berikut badan otonomnya. Kali ini, pernyataan Ketua Umum PP GP Ansor H Yaqut Cholil Qoumas membuat puluhan kader tertawa terpingkal-pingkal.
"Saya tahu sahabat-sahabat mempunyai android. Tapi kalau paket datanya, entah. Hayo ngaku. Orang beli pulsa saja susah," ujar pria yang karib dipanggil Gus Yaqut itu, di Pesantren Al Hamid, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (21/11).
Tak ada jawaban dari puluhan kader inti Pemuda Ansor yang mengikuti Dikkatsus Nasional Corps Banser Provost, Banser Protokoler dan Banser Lalu Lintas. Hanya tepuk tangan riuh dan tawa serentak bergema di aula Pesantren Al Hamid.
"Itulah yang membuat saya terharu. Walau tanpa gaji, sahabat-sahabat tetap memiliki komitmen agar negeri ini tidak pecah belah sebagaimana negara-negara di Timur Tengah," ujar dia lagi.
Ia menambahkan, 101 Banser yang mengikuti kegiatan Diklatsus telah berkorban waktu, energi hingga biaya demi meningkatkan kapasitas diri untuk berpartispasi dalam pembangunan bangsa.
"Dan setelah ikut Diklatsus tetap tidak digaji. Itulah dedikasi yang luar biasa dari setiap Banser. Sehingga saya selalu merasa bahagia setiap berada di tengah-tengah sahabat-sahabat Banser," tegasnya.
Komitmen tersebut merupakan bukti nyata Banser bekerja untuk Indonesia dengan ihklas. "Walau paket android saja tidak ada yang support. Tapi karena niat berkhidmah untuk ulama, Insyaallah akan selalu ada jalan," ujar dia lagi.
Ia menegaskan, fitnah belakangan tersebar Banser membubarkan pengajian tidak sesuai.
"Jawab itu. Bahwa Banser tidak menghendaki Indonesia sebagaimana Suriah. Karena itu, jika ada pengajian yang isinya ceramah menyebut pemerintah Indonesia kafir dan thogut, itu yang kita tolak," tegas Gus Yaqut.
Faktanya, pengajian yang dikabarkan dibubarkan Banser tidak seperti itu. Banser hanya menghendaki penceramah yang memasarkan ideologi lain selain Pancasila, diganti dengan penceramah yang cinta Indonesia.
Pengajian menuju kebaikan yang mengajak masyarakat mencintai tanah air yang diperjuangkan ulama, mustahil akan ditolak oleh Banser.
"Jika mereka bilang pengajian, tapi isinya menghujat, menghendaki ideologi bangsa diganti, itulah yang kita persoalkan. Sampaikan pada mereka, jika pengajian hanya untuk mengubah ideologi bangsa, maka Banser akan terus melawan demi menjaga NKRI," tandas Gus Yaqut. (Gatot Arifianto/Fathoni/NU Online)
"Saya tahu sahabat-sahabat mempunyai android. Tapi kalau paket datanya, entah. Hayo ngaku. Orang beli pulsa saja susah," ujar pria yang karib dipanggil Gus Yaqut itu, di Pesantren Al Hamid, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (21/11).
Tak ada jawaban dari puluhan kader inti Pemuda Ansor yang mengikuti Dikkatsus Nasional Corps Banser Provost, Banser Protokoler dan Banser Lalu Lintas. Hanya tepuk tangan riuh dan tawa serentak bergema di aula Pesantren Al Hamid.
"Itulah yang membuat saya terharu. Walau tanpa gaji, sahabat-sahabat tetap memiliki komitmen agar negeri ini tidak pecah belah sebagaimana negara-negara di Timur Tengah," ujar dia lagi.
Ia menambahkan, 101 Banser yang mengikuti kegiatan Diklatsus telah berkorban waktu, energi hingga biaya demi meningkatkan kapasitas diri untuk berpartispasi dalam pembangunan bangsa.
"Dan setelah ikut Diklatsus tetap tidak digaji. Itulah dedikasi yang luar biasa dari setiap Banser. Sehingga saya selalu merasa bahagia setiap berada di tengah-tengah sahabat-sahabat Banser," tegasnya.
Komitmen tersebut merupakan bukti nyata Banser bekerja untuk Indonesia dengan ihklas. "Walau paket android saja tidak ada yang support. Tapi karena niat berkhidmah untuk ulama, Insyaallah akan selalu ada jalan," ujar dia lagi.
Ia menegaskan, fitnah belakangan tersebar Banser membubarkan pengajian tidak sesuai.
"Jawab itu. Bahwa Banser tidak menghendaki Indonesia sebagaimana Suriah. Karena itu, jika ada pengajian yang isinya ceramah menyebut pemerintah Indonesia kafir dan thogut, itu yang kita tolak," tegas Gus Yaqut.
Faktanya, pengajian yang dikabarkan dibubarkan Banser tidak seperti itu. Banser hanya menghendaki penceramah yang memasarkan ideologi lain selain Pancasila, diganti dengan penceramah yang cinta Indonesia.
Pengajian menuju kebaikan yang mengajak masyarakat mencintai tanah air yang diperjuangkan ulama, mustahil akan ditolak oleh Banser.
"Jika mereka bilang pengajian, tapi isinya menghujat, menghendaki ideologi bangsa diganti, itulah yang kita persoalkan. Sampaikan pada mereka, jika pengajian hanya untuk mengubah ideologi bangsa, maka Banser akan terus melawan demi menjaga NKRI," tandas Gus Yaqut. (Gatot Arifianto/Fathoni/NU Online)
0 Response to "Banser Komitmen Jaga NKRI Walau Susah Beli Pulsa"
Posting Komentar