Mengenai makanan yg haram termakan tanpa sengaja maka tiadalah dosa pada kita, namun ada sedikit celah dalam diri kita, buktinya tak ada diantara kita yg mampu seperti ulama ulama zaman dahulu dengan menghafal jutaan hadits, atau shalat malam 1000 rakaat, atau hal hal lainnya yg kini dianggap mustahil, padahal itu adalah sebab panca indera kita dan tubuh kita yg selalu dipenuhi kehinaan dan syubhat.
Contoh kecil adalah ketika saya belajar di yaman, saya lihat anak anak usia 7 tahun sudah hafal Alqur'an, dan oang orang yg seusia saya sangat cerdas dalam menghafal, saya pernah bertarung dalam menghafal Alqur'an dengan mereka yg juga belum pernah menghafal Alqur'an, kita menghafal setiap hari satu halaman, dan tentunya kita masih ada hafalan hafalan lain dalam mata pelajaran syariah, dan juga tugas tugas lainnya, pertarungan menghafal itu terus berlanjut, sampai hampir dua juz, saya mulai kalah, karena apa?, setelah banyak maka yg lalu lalu terlupakan, maka saya harus mengulang yg lalu lalu lagi, sambil terus menghafal setiap hari, dan dia terus nyelonong dg lancarnya.
Mereka tidak melihat kemaksiatan, mendengar, danlainnya, bahkan makanannya pun tak campur dengan makanan syubhat, maka kita kalah.
saya pernah pula adu hafalan dengan mereka menghafal sebuah kitab fiqih Yaqutunnafiis, tebalnya sekitar 220 halaman, berbahasa arab tentunya, kabarnya kitab itu salah satu kitab yg tersulit dihafal, saya hanya mampu menghafal setengahnya, dan mereka itu non stop hingga terus naik ke kitab lainnya, dan masih banyak contoh lainnya, bahwa makanan syubhat atau haram itu bisa menghambat kemuliaan, atau membuat malas beribadah, kalau itu dapat kita buktikan, bila tiba tiba muncul dalam diri anda kemalasan ibadah yg sudah biasa anda lakukan, bagaikan ada pengganjal yg membuat pikiran anda, kacau dari kesucian maka sadarlah bahwa pastilah anda tefrmakan makanan syubhat, karena ini sering terjadi, bila anda mengingat ingat tak ada sesuatu yg anda lakukan, namun itu muncul begitu saja tanpa sebab, maka cari dan ingat ingatlah,
Pernah ada keluhan teman saya demikian, ketika ia ingat ingat ternyata semalamnya ia makan nasi goreng yg beli di jalan, maka ketika ia ia memeriksa tukang nasi goreng itu ternyata ia menggunakan alkohol disiramkan di nasi gorengnya.
Atau pula termakan makanan yg tidak disembelih, ayam bangkai misalnya, pernah pula saudara saya makan mie ayam dan tiba tiba pikirannya gelap berhari hari, sulit sekali ibadah, otaknya bagaikan sulit berfungsi, ibadah pun sangat berat, ternyata terbukti kemudian hari bahwa tukang mie ayam itu mencampurnya dengan daging tikus,
naudzubillah dari makanan makanan syubhat dan haram yg tak terdeteksi ini.
Wallahu`alam
Allahumma shalli alaa ruuhi sayyidina muhammadin fil arwah, wa 'ala Jasadihi filajsad, wa alaa Qabrihi filqubuur
Silahkan tag dan share
0 Response to "Habib Munzir Almusawa: Makanan Syubhat Berakibat Sulit Mendapatkan Ilmu"
Posting Komentar