MusliModerat.net - Peristiwa yang terjadi pada 30 September 1965 yang dikenal Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (PKI) atau G30S PKI kembali hangat diperbincangkan oleh publik tanah air pada akhir-akhir ini.
Peristiwa kelam yang terjadi hampir 52 tahun silam ini selalu hangat dibahas jelang peringatannya pada September. Tak hanya di dunia nyata, dunia maya pun akhir-akhir dihebohkan topik PKI.
Hampir setiap tahun bangsa Indonesia membahas peristiwa yang menewaskan para Jenderal ini.
Bahkan seorang mantan Jenderal TNI mengungkap PKI kini sudah memiliki 15 juta pengikut. Jika ditambah anak cucu sekitar 60 juta orang PKI di Indonesia.
Padahal akibat peristiwa ini ada ratusan ribu rakyat Indonesia bahkan ada yang menyebut jutaan warga Indonesia tewas dibunuh. Mereka dituding sebagai antek PKI.
Kendati hampir semua pelaku sejarah G30S PKI telah meninggal dunia. Namun, sepertinya tahun 1965 akan jadi tahun terpanjang yang tak pernah habis dibahas.
Simpang siur terkait sejarah peristiwa G30S seolah hangat untuk selalu diperbincangkan. Mulai dari kudeta PKI, rekayasa Soeharto hingga keterlibatan asing.
Puluhan tahun telah berlalu, PKI sudah ditetapkan MPR sebagai partai terlarang. Artinya siapapun yang berupaya membangkitkan ajaran komunis ini bisa dihukum oleh negara.
Namun tuding menuding dan saling mempersalahkan terkait peristiwa tersebut terus terjadi. Kecurigaan dan saling fitnah sebagai pengikut PKI masih terjadi hingga saat ini.
Bahkan, Presiden Jokowi seolah menjadi sasaran utama yang dituding sebagai antek PKI.
Tak hanya itu, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pun dituduh berisi kader PKI. Terakhir beberapa hari silam terjadi penyerangan
Peristiwa kelam yang terjadi hampir 52 tahun silam ini selalu hangat dibahas jelang peringatannya pada September. Tak hanya di dunia nyata, dunia maya pun akhir-akhir dihebohkan topik PKI.
Hampir setiap tahun bangsa Indonesia membahas peristiwa yang menewaskan para Jenderal ini.
Bahkan seorang mantan Jenderal TNI mengungkap PKI kini sudah memiliki 15 juta pengikut. Jika ditambah anak cucu sekitar 60 juta orang PKI di Indonesia.
Padahal akibat peristiwa ini ada ratusan ribu rakyat Indonesia bahkan ada yang menyebut jutaan warga Indonesia tewas dibunuh. Mereka dituding sebagai antek PKI.
Kendati hampir semua pelaku sejarah G30S PKI telah meninggal dunia. Namun, sepertinya tahun 1965 akan jadi tahun terpanjang yang tak pernah habis dibahas.
Simpang siur terkait sejarah peristiwa G30S seolah hangat untuk selalu diperbincangkan. Mulai dari kudeta PKI, rekayasa Soeharto hingga keterlibatan asing.
Puluhan tahun telah berlalu, PKI sudah ditetapkan MPR sebagai partai terlarang. Artinya siapapun yang berupaya membangkitkan ajaran komunis ini bisa dihukum oleh negara.
Namun tuding menuding dan saling mempersalahkan terkait peristiwa tersebut terus terjadi. Kecurigaan dan saling fitnah sebagai pengikut PKI masih terjadi hingga saat ini.
Bahkan, Presiden Jokowi seolah menjadi sasaran utama yang dituding sebagai antek PKI.
Tak hanya itu, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pun dituduh berisi kader PKI. Terakhir beberapa hari silam terjadi penyerangan
terhadap kantor YLBHI yang dituding membela PKI.
Tak hanya Jokowi, almarhum Presiden ke-4 Indonesia, mendiang Abdurahman Wahid alias Gus Dur pernah dituding PKI karena mencoba melakukan rekonsiliasi antar bangsa.
Gus Dur tahu betul luka lama para korban peristiwa G30S PKI dan sesudahnya tak diobati lebih dari 30 tahun masa pemerintahan orde baru. Bahkan pemerintahan Soeharto memproduksi Film Pengkhianatan G30S yang menambah kebencian terhadap anak cucu PKI.
Gus Dur bahkan mencabut Tap MPR nomor 25 MPRS 1966 tentang pembubaran Partai Komunis Indonesia. Ia dituding membela PKI. Namun Gus Dur tak mau pusing. Niatnya untuk mempersatukan kembali bangsa ini.
Belakang beredar kembali video YouTube, saat Gus Dur diwawancara dalam Kick Andy, edisi 15 Nov 2007. Menurutnya TAP MPR tersebut bertentangan dengan Undang-undang dasar. Dia tak peduli dituding membela PKI.
"Yang terpenting, mengucilkan PKI itu bukan tugas negara," kata Gus Dur
Katanya, negara tak bisa mengurus segala hal termasuk pemisahan agama dari negara
Dia mempertanyakan konsep pemisahan agama dari negara. Jika negara harus mengurus segala hal. "Padahal yang menentang PKI khan hanya beberapa orang aja," katanya.
Dia yakin benar dalam mencabut TAP MPR karena berdasarkan undang-undang dasar. "(Undang-undang dasar) ya melindungi semua. Itu hasil daripada tujuh abad lamanya kita berpancasila tanpa nama yaitu yang dinamakan Bhinneka Tunggal Ika. Berbeda-beda tapi satu tujuan," terangnya
Gus Dus tak khawatir jika PKI akan bangkit kembali. "Kenapa takut, PKI aja ditakuti," kata Gus Dur disambut tawa para penonton [tribunnews.com]
Tak hanya Jokowi, almarhum Presiden ke-4 Indonesia, mendiang Abdurahman Wahid alias Gus Dur pernah dituding PKI karena mencoba melakukan rekonsiliasi antar bangsa.
Gus Dur tahu betul luka lama para korban peristiwa G30S PKI dan sesudahnya tak diobati lebih dari 30 tahun masa pemerintahan orde baru. Bahkan pemerintahan Soeharto memproduksi Film Pengkhianatan G30S yang menambah kebencian terhadap anak cucu PKI.
Gus Dur bahkan mencabut Tap MPR nomor 25 MPRS 1966 tentang pembubaran Partai Komunis Indonesia. Ia dituding membela PKI. Namun Gus Dur tak mau pusing. Niatnya untuk mempersatukan kembali bangsa ini.
Belakang beredar kembali video YouTube, saat Gus Dur diwawancara dalam Kick Andy, edisi 15 Nov 2007. Menurutnya TAP MPR tersebut bertentangan dengan Undang-undang dasar. Dia tak peduli dituding membela PKI.
"Yang terpenting, mengucilkan PKI itu bukan tugas negara," kata Gus Dur
Katanya, negara tak bisa mengurus segala hal termasuk pemisahan agama dari negara
Dia mempertanyakan konsep pemisahan agama dari negara. Jika negara harus mengurus segala hal. "Padahal yang menentang PKI khan hanya beberapa orang aja," katanya.
Dia yakin benar dalam mencabut TAP MPR karena berdasarkan undang-undang dasar. "(Undang-undang dasar) ya melindungi semua. Itu hasil daripada tujuh abad lamanya kita berpancasila tanpa nama yaitu yang dinamakan Bhinneka Tunggal Ika. Berbeda-beda tapi satu tujuan," terangnya
Gus Dus tak khawatir jika PKI akan bangkit kembali. "Kenapa takut, PKI aja ditakuti," kata Gus Dur disambut tawa para penonton [tribunnews.com]
0 Response to "Heboh! Video Ditanya Tentang Kebangkitan Komunis, Gus Dur: PKI Aja Ditakuti"
Posting Komentar