Hadapi PKI yang Sudah Mati, Habib Rizieq Serukan Revolusi dari Arab Saudi

MusliModerat.net – Seperti tahun-tahun yang lau setiap masuk bulan September, isu bangkitnya Partai Komunis Indonesia (PKI) atau ideologi komunisme tumbuh subur. Klimaksnya, rusuh di kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta pada Senin (18/9) dini hari lalu. Penyebabnya, kegiatan Seminar 65 disebut sebagai momentum kebangkitan komunis.
Gaduhnya isu PKI membuat pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab ikut bersuara. Tersangka kasus penodaan Pancasila yang kini berada di Arab Saudi itu menyiagakan umatnya untuk revolusi.
"Siaga revolusi! Gerombolan PKI panik dan kalap," tegas dia dalam pesannya sebagaimana dilansir JawaPos.com, Kamis (21/9).
rizieq shihab, seruan habib rizieq, pki
border-box; height: auto; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.4s ease-out; vertical-align: baseline;">
Imam besar Front Pembela Islam Habib Rizieq meminta waspada kebangkitan PKI(IMAM HUSEIN/JAWA POS)
H Rizieq yang juga tersangka kasus chat mesum bersama Firza Husein itu menerangkan, para komunis yang ada di Indonesia telah menebar ancaman dan fitnah. Sasarannya, adalah para ulama dan tokoh umat Islam.
"Untuk itu, habaib dan ulama serta umat Islam harus segera konsolidasikan umat karena kemungkinan terburuk bisa terjadi setiap saat," tegas pria yang juga Imam Besar Front Pembela Islam itu.
Menurut pria yang terkenal dengan sorban di kepala itu, setiap orang panik dan kalap bisa melakukan apa saja. "Mulai dari fitnah keji, hingga penculikan, sebagaimana yang dilakukan PKI pada tahun 1948 dan 1965," tukas dia.
Padahal kita semua Tahu PKI saat ini hanya hantu belaka, karena PKI sudah dirumpas habis oleh santri , TNI dan Banser Puluhan tahun lalu, yang marak sekarang adalah Isu PKI bangkit lagi dan penyebar isu itu orang-orang yang punya track record tukang sebar Hoax.[mm/jp]

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Hadapi PKI yang Sudah Mati, Habib Rizieq Serukan Revolusi dari Arab Saudi"

Posting Komentar