MusliModerat.net - Belakangan MENTERI Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menegaskan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tidak berencana membuat program sekolah sehari penuh atau full day school (FDS).
“Saya tegaskan saya tidak punya niat,” kata Muhadjir saat pidato pada lokakarya guru di Labschool Jakarta, Kamis (6/7). Muhadjir menjelaskan program yang dimaksud ialah program penguatan karakter siswa melalui kurikulum yang sudah ada tanpa mengganti kurikulum. Muhadjir menjabarkan dirinya berpedoman pada visi presiden yang tertuang pada Nawa Cita yang memuat program penguatan karakter.
“Saya tegaskan saya tidak punya niat,” kata Muhadjir saat pidato pada lokakarya guru di Labschool Jakarta, Kamis (6/7). Muhadjir menjelaskan program yang dimaksud ialah program penguatan karakter siswa melalui kurikulum yang sudah ada tanpa mengganti kurikulum. Muhadjir menjabarkan dirinya berpedoman pada visi presiden yang tertuang pada Nawa Cita yang memuat program penguatan karakter.
Selain itu Melalui WA, tertanggal 07/8/2017 pukul 16:45, Mendikbud Muhajir Effendy mengklarifikasi langsung atas kegaduhan isu FDS berikut ini:
"Saya tahu. Tetapi sebetulnya Kemendikbud juga tidak berencana membuat program FDS. Saya juga sudah sowan ke beberapa kyai senior, tetapi ihtiyar saya kelihatannya belum maksimal.
Intinya Beliau tidak niat menerapkan Full Day School, padahal pada berita tahun 2016(baca: http://ift.tt/2w5v1v9) dan search di Google maka akan ditemukan yang usul FDS adalah Bapak Muhadjir sendiri.
Berikut isi berita Tahun lalu:
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengusulkan untuk memperpanjang jam sekolah bagi para siswa hingga sepanjang hari.
Usulan itu kemudian disampaikan Muhadjir kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Bapak Wakil Presiden setuju. Namun beliau ada saran proyek percontohan dulu untuk menjajaki," kata Muhadjir Effendi, di Jakarta, Senin (8/8/2016).
Muhadjir menjelaskan, bersekolah sepanjang hari alias full day school sebenarnya sudah dijalankan banyak sekolah, terutama sekolah
swasta.
"Justru saya diilhami sekolah-sekolah swasta soal ini," kata dia.
Menurut dia, sistem bersekolah sepanjang hari banyak memberikan kesempatan kepada sekolah untuk menanamkan pendidikan karakter kepada peserta didik.
"Bahkan nanti kami ciptakan lingkungan sekolah yang lebih menggembirakan. Kalau perlu ngaji, nanti kami undang ustaz ke sekolah," kata dia.
Selain itu, program itu juga menghindari penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di luar jam sekolah.
Muhadjir menyebutkan jam pulang sekolah akan disamakan dengan jam pulang kerja sehingga anak didik tidak dilepas begitu saja setelah jam sekolah.
"Jadi, anak pulang pukul lima sore, orangtuanya bisa jemput. Sehingga anak kita tetap ada yang bertanggung jawab setelah dilepas pihak sekolah," kata dia.
Kalau program itu diterapkan, dalam sepekan sekolah akan libur dua hari, yakni Sabtu dan Minggu. Sehingga, ini akan memberikan kesempatan bagi peserta didik bisa berkumpul lebih lama dengan keluarga.
Dalam link berita berikut ini disebutkan pulang sampa sore hari:
http://ift.tt/2rYz9dv
http://ift.tt/2wZm1UD
http://ift.tt/2w5wNMG
[mm]
0 Response to "Kemarin Mendikbud Usul Sekolah sampai Jam 5 Sore, Sekarang tidak Mengakui"
Posting Komentar