ULAMA SEBAGAI PENDIDIK


ULAMA SEBAGAI PENDIDIK
Oleh: KH. M. Abdul Ghufron Al Bantani


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh;
Salam Sejahtera
Rahayu

Ulama betul-betul harus cinta Pancasila, ulama harus betul-betul menghayati,  mengingati bahwa Pancasila bisa menyelamatkan seluruh rakyat-rakyat Indonesia, ulama harus bisa menyelamatkan bangsa negara Indonesia, dan mendidik kepada Umat, ulama jangan membeda-bedakan agama, suku, budaya,  tapi  harus bersatu dan bisa  bisa menyatukan, karena di dalam  Pancasila pun sudah dijelaskan yaitu Satu Ketuhanan Yang Maha Esa.
 Ulama harus benar-benar memberikan motivasi untuk umat agar mengingati sejarah, agar bangsa negara Indonesia ini tetap utuh dalam NKRI. Ingatlah sejarah  para pahlawan, ulama benar-benar harus kasih sayang kepada  sesama manusia,  ulama harus menjadi contoh Tauladan demi rakyat Indonesia, ulama harus bisa  menyelamatkan di dunia maupun di akherat, ulama harus menjadi penyelamat bangsa,  penyelamat  Pancasila, Merah Putih, dan NKRI.
 Pondok pesantren UNIQ benar-benar ingin menyatukan, menyelamatkan negeri, mari kita menjaga persatuan dan kesatuan dengan bimbingan para Alim Ulama dan membutuhkan fatwanya tentang kebangsaan, keagamaan,  kesukuan,  kebudayaan, karena itulah ulama sebenarnya.
Pada masa awal perkembangan islam, istilah ulama’ dapat diartikan sebagai seorang hakim, pengacara, saksi ahli dan pengabdi yang terkait dengan profesi hukum maupun juga pejabat birokrasi Negara. Ulama juga disebut sebagai elit professional dan terpelajar dan terlibat dalam segala bidang urusan kemasyarakatan dimana mereka memiliki kemampuan yang tidak dibeda-bedakan. Ulama tidak dianggap sebagai kelas sosial yang terpisah dari golongan bawah hingga tingkatan atas, kedudukan ulama ini tidak didasarkan atas pengangkatan mereka dari sejumlah pejabat akan tetapi lebih bersifat pada individu yaitu dalam bentuk ikatan yang sangat kuat antara guru dengan murid yang kemudian guru tersebut mempercayakannya untuk mengajar yang kemudian diakui oleh kalangan para ulama yang lain dan pada akhirnya mendapat pengukuhan dari pemerintah.
Ulama juga diakui kapasitas keagamaannya dalam bentuk pengakuan resmi oleh para penguasa sebagai pengurus masjid, sebagai guru di sekolah-sekolah dasar (maktab), madrasah-madarasah yang sekaligus bertanggung jawab terhadap mutu dan kualitas atau keberhasilan suatu jenjang pendidikan yang mereka jalani atau sebagai hakim dalam menetapkan atau memutuskan suatu perkara dalam pengadilan yang kemudian jabat ini dikenal dengan istilah qadhi’.
Ada beberapa julukan guru dalam dunia pendidikan islam menurut Nakotsen yang diantaranya adalah Muallim, Muaddib, Mudarris, Syaikh dan Imam.
1. Muallim; Dimana istilah muallim ini biasa digunakan sebagai julukan bagi para guru yang mengajar di sekolah-sekolah dasar.
2. Muaddib; Sedangkan istilah muaddib ini biasa digunakan untuk menjuluki orang-orang yang mengajar di sekolah tingkat dasar dan menengah.
3. Mudarris; istilah mudarris ini biasa digunakan bagi orang-orang yang professional dan mengajar di pengajaran yang tinggi (perguruan tinggi) dan biasanya istilah ini ditujukan bagi seorang professor hukum dan juga digunakan untuk seorang mu’id (asisten) dan sama dengan asisten professor yang bertugas untuk membantu mahasiswa dalam menjelaskan hal-hal yang sulit mengenai kuliah yang diberikan oleh profesornya.
4. Syaikh; Istilah syaikh ini merupakan julukan khusus bagi profesor yang mengembangkan keunggulan akademis teologis seperti ilmu Al-Qur’an, Hadits, Tata bahasa dan juga sastra dan semua bidang ilmu asing. Seseorang memperoleh gelar syaik ini biasanya diangkat disuatu masjid dan untuk jabatan seumur hidup.
5. Imam; Sedangkan imam digunakan sebagai julukan bagi seorang guru agama tertinggi. Sehingga bisa difahami bahwa peran  ulama sangat berperan dalam penyebaran pendidikan agama islam, namun setelah masyarakat islam sudah mulai terbentuk maka pendidikan islam kemudian dilaksanakan di masjid dengan memakai system halaqah, yang menawarkan pelajaran-pelajaran dalam berbagai disiplin ilmu yang mencakup Hadits, Tafsir, Fiqih, Ushul Fiqh, Nahwu, Sarrof Dan Sastra Arab.

Syarat dan Kreteria Ulama diantaranya adalah:
1. Keilmuan dan keterampilan
2. Memahami Al-qur’an dan Al-hadits
3. Memiliki kemampuan memahami situasi dan kondisi serta dapat mengantisipasi perkembangan masyarakat dan dakwah
4. Mampu memimpin dan membimbing umat dalam melaksanakan kewajiban
5. Pengabdian
6. Mengabdikan seluruh hidupnya hanya kepada Allah
7. Menjadi pelindung, pembela dan pelayan umat
8. Menunaikan segenap tugas dan kewajiban atas landasan iman dan taqwa kepada Allah dengan penuh rasa tanggung jawab
9. Akhlak dan kepribadian
10. Beraklak mulia, ikhlas dan sabar, tawakkal dan istiqomah
11. Tidak takut selai kepada Allah
12. Berjiwa “ittisar
13. Berfikir kritis, berjiwa dinamis, bijaksana, lapang dada, penuh dedikasi dan kuat pisik dan mental.
Fungsi dan kewajiban Ulama adalah:
1. Dakwah dan penegak islam serta pembentuk kader penerus
2. Pengkajian islam dan pengembangannya
3. Perlindungan dan pengembangannya
4. Perlindungan dan pembelaannya terhadap islam dan umat islam.
Pondok pesantren UNIQ siang dan malam selalu mendoakan,  membacakan Istighosah, sholawat  bersama untuk  semua yang ada di Indonesia, agar bisa bersatu kembali sesuai dengan Pancasila disebut satu ketuhanan Yang Maha Esa. mudah-mudahan Indonesia tetap berjaya kembali kepada Fitrahnya,  kembali ke Pangkuan Pancasila, Merah Putih, dan NKRI. Lihatlah para pejuang untuk menyelamatkan bangsa dan negara Indonesia, semuanya atas kehendak Allah SWT., mudah-mudahan para alim ulama dan umaro bisa bersatu dari Sabang sampai Merauke sesuai dengan Pancasila, merah putih, NKRI. kita berdo'a mudah-mudahan para alim ulama dibukakan dan diluruskan demi keselamatkan negeri yaitu negeri Indonesia, mudah-mudahan dapat rahmat, Hidayah, Barokah selamat dunia dan akherat.
Salam Jiwa Ulama Nusantara
Salam Jiwa NKRI
Salam Jiwa Merah Putih
Salam Jiwa Pancasila
Salam Jiwa Bhinneka Tunggal Ika
Salam Jiwa Rakyat Indonesia
Salam Jiwa Lintas Agama
Salam Jiwa Angkatan Darat (AD)
Salam Jiwa Angkatan Laut (AL)
Salam Jiwa Angkatan Udara (AU)
Salam Jiwa Polisi
Salam Jiwa Rindu Ghufron

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh;
Salam Sejahtera
Rahayu

Malang, Senin, 17 Juli 2017.
Waktu : 20.50 WIB




Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "ULAMA SEBAGAI PENDIDIK"

Posting Komentar