Meluruskan Khalid Basalamah yang Menyalahkan Tradisi Sungkem di Nusantara

Dishare dari tulisan Sanghyang Mughni Pancaniti

Muslimoderat.net - Beberapa hari lalu, saya menonton video live acara 'Shihab & Shihab' episode 2, di mana Pak Quraish menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berasal dari facebook atau instagram, dengan dibacakan oleh Najwa putrinya. Ada satu pertanyaan terlontar di sana,

"Bagaimana hukumnya tentang sungkem kepada orangtua? Sebab kata seorang ustadz sungkem itu sama dengan sujud, sedangkan sujud hanya boleh kepada Allah. Maka sungkem itu hukumnya dilarang."

Mendengar pertanyaan ini saya langsung tersadar, ustadz yang dimaksud itu adalah Khalid Basalamah, seorang salafi wahabi, atau yang lebih beken dengan panggilan Da'i Sunnah.

Dalam ceramahnya, Ustadz Khalid memang meminta para jamaahnya menghindari tradisi sungkem, sebab itu menyerupai sujud. Untuk menegaskan pendapatnya, ia mengutip sebuah hadits. Pernah, seorang sahabat nabi baru pulang dari Yaman, ketika sudah berada di hadapan Nabi, ia langsung bersujud. Melihat itu Nabi melarangnya, sebab kalau pun manusia boleh sujud kepada manusia, maka "Akan kuperintahkan istri sujud pada suaminya." Nah, sujud sahabat ini diterjemahkam Ustadz Khalid sebagai sungkem.

Berbeda dengan Pak Quraish, sungkem diterjemahkannya sebagai penghormatan, bukan penyembahan. Beliau mengutip sujudnya Malaikat pada Adam, juga sujud Yusuf pada bapaknya yang termaktub dalam al-Quran. Pak Quraish menegaskan, " Itu sujud penghormatan, bukan sujud ibadah.". Bagi Pak Quraish, tradisi sungkem di nusantara yang dipakai untuk menghormati orang tua, tidak sampai pada posisi penyembahan sehingga dibolehkan.

Kemudian Pak Quraish memberi penjelasan yang tak saya duga, "Lagipula, sujud dalam konteks ibadah itu ada syaratnya. Pertama, dahi harus menempel ke tanah. Kedua, tangan pun harus menempel ke tanah." Sedangkan saat sungkem pada orang tua, kita tidak sampai pada posisi demikian. Posisi kepala sejajar dengan lutut, kadang sambil mencium tangan, kadang tidak.

Sahabat yang ditegur itu, mungkin saja, dia benar-benar bersujud kepada Baginda Nabi seperti sujud dalam sholat, bukan bertekuk lutut sebagaimana posisi sungkem di Nusantara. Jadi kalau Nabi melarang prilaku tersebut, itu sangatlah wajar.

Meureun!

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Meluruskan Khalid Basalamah yang Menyalahkan Tradisi Sungkem di Nusantara"

Posting Komentar