style="font-family: Verdana, sans-serif;">
Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, Ishfah Abidal Aziz mengatakan, judul berita tersebut tak sesuai dengan realita yang terjadi. Menurutnya kerjasama Kementerian Keuangan terkait program itu dengan nominal mencapai Rp 1,5 Triliun tersebut tak hanya dilakukan bersama PBNU, namun juga dengan ormas lain.
“Judul berita tersebut sesat dan menyesatkan, karena tidak sesuai dengan isi berita dan juga tidak sesuai dengan realitasnya,” katanya dilaman facebook pribadinya, Sabtu 15 Juli 2017.
Mantan Ketua Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia DI Yogyakarta ini menilai, berita tersebut dimanfaatkan oleh kelompok tertentu untuk membangun kesan negatif terhadap NU. Mereka dengan sengaja memviralkan berita itu di media sosial dengan tujuan merusak citra organisasi besutan KH Hasyim Asy’ari ini.
“Seolah-olah NU melalui PBNU memperoleh bantuan dari Pemerintah sebesar 1,5 Triliun, angka yang cukup fantastis,” tegasnya.
Selain berita lama (Februari lalu), lanjut Ishfah, isi beritanya pun tidak sesuai ralita. Ishfah menjelaskan, alokasi kredit usaha mikro 1,5 Triliun itu adalah diperuntukkan untuk Warga Negara Indonesia, bukan hanya warga NU dan disalurkan melului sejumlah ormas.
“Yang bekerjasama dengan Pemerintah terkait program ini juga bukan hanya PBNU. Jadi, nilai 1,5 Triliun itu adalah alokasi kredit usaha mikro yang akan disalurkan oleh Pemerintah di tahun 2017, melalui berbagai sarana dan kerjasama,” tukasnya.
Sebagaimana sudah diberitakan, Tiga kementerian, yakni Kementerian Keuangan, Kementerian Koperasi dan UMKM, serta Kementerian Komunikasi dan Informatika menandatangani kerja sama pemberdayaan masyarakat dengan Nahdlatul Ulama (NU), di Gedung PBNU Jakarta, Kamis (23/2/2017).
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, usai menandatangani MoU menjelaskan, kerja sama terebut untuk kegiatan pemberdayaan ekonomi, terutama dalam rangka memperkuat aktivitas ekonomi di tengah masyarakat.
“Tahun 2017 ini, ada anggaran sebesar 1,5 T yang ada di dalam program investasi pemerintah yang diperuntukan bagi usaha-usaha ultra mikro. Memang nilainya dibawah kredit usaha rakyat (KUR) yang mencapai 100 Triliun,” ujar Sri Mulyani.
Namun, Ia menegaskan bahwa uang itu bukan hadiah yang langsung hilang tetapi untuk modal.
Ditambahkan Sri, untuk kegiatan itu, Kementrianya menggandeng Kementerian Koperasi dan UMKM serta Kemkominfo karena masyarakat dan warga NU pada umumnya banyak menggeluti usaha menengah dan kecil.
“Kemkominfo juga ada program pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan teknologi dan informasi. Kerja sama lintas institusi ini akan memunculkan dana lebih ditambah banyak program sehingga manfaatnya akan jauh lebih besar,” kata Sri Mulyani.[muslimoderat]
0 Response to "Innalillah, Ulama Sekelas "Cak Nun" saja Termakan Hoax "PBNU Terima 1,5 Triliun""
Posting Komentar