Harus Dicontoh, Pesantren Sukorejo Dahulukan Pembelajaran Madin Sebelum Sekolah Formal

MusliModerat.net - Pesantren tidak dapat dipisahkan dengan Madrasah Diniyah atau Madin. Di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur materi Madin justru disampaikan pada pagi hari, sebelum jadual di lembaga pendidikan formal.

"Ini cara kami dalam memaknai dan memperlakukan materi Madin," kata Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah KH Raden Azaim Ibrahimy,  Rabu (12/7) kepada NU Online di kediamannya.

Dengan disampaikan pada pagi hari sebelum pelajaran di pendidikan formal, maka daya serap santri akan lebih optimal. "Karena saat pagi, kondisi santri lebih fresh sehingga mudah menerima materi keagamaan," kata Kiai Azaim, sapaan akrabnya.

Dalam pandangannya, Madin sebagai ciri khas pesantren. "Karenanya, pesantren tidak mungkin bisa meninggalkan materi Madin karena itu sebagai pembeda dengan lembaga lain," ungkapnya.

Khusus di pesantren yang pernah menjadi tuan rumah Munas dan Muktamar NU ini, materi Madin disampaikan sebelum pelajaran di pendidikan formal. "Dengan demikian, perhatian dan komitmen pesantren kami sangat jelas terhadap materi di Madin," jelasnya.

Hal tersebut juga sebagai jawaban kongkrit atas adagium pesantren untuk memelihara tradisi lama yang baik, serta menerima inovasi yang lebih baik. "Jangan sampai kita gampang menerima hal baru, namun meninggalkan tradisi lama," katanya.

Sejumlah lembaga pendidikan formal baru yang ada di pesantren ini juga sebagai bentuk implementasi komitmen tersebut. "Tapi kami harus mendiskusikan inovasi dan hal baru tersebut dengan sangat hati-hati," tandasnya.

Pesantren saat ini memang dihadapkan sejumlah pilihan yang lumayan pelik. "Satu sisi mempertahankan ciri khas yang dimiliki, pada saat yang bersamaan juga dituntut menerima perubahan," ungkap Kiai Azaim.

Sebagai benteng akidah dan penjaga tradisi, maka pesantren harus tetap memiliki komitmen untuk mempertahankan jati diri. "Karenanya, materi di Madin harus terus dilakukan penguatan," pesannya. Karena itu yang akan menjadi pembeda antara pesantren dengan institusi pendidikan yang ada di Tanah Air. (Ibnu Nawawi/Fathoni/NU Online)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Harus Dicontoh, Pesantren Sukorejo Dahulukan Pembelajaran Madin Sebelum Sekolah Formal"

Posting Komentar