MusliModerat.net - Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menjelaskan bahwa Islam bukan hanya teologi, ritual saj, tapi menekankan pentingnya kemajuan di bidang moral dan ilmu pengetahuan. Dalam bahasa Arab, jika hal itu tercapai disebut tsaqofah.
Namun, menurut pengasuh Pondok Pesantren Al-Tsaqofah Ciganjur, Jakarta Selaran, Islam juga tidak hanya menekankan kemajuan dalam bidung tsaqofah, melainkan pada bidang kesejahteraan, ekonomi. Dalam bahasa Arab, jika bidang itu tercapai disebut hadlarah.
“Kalau dua-duanya maju, dicapai, disebut tamaddun, madaniyah. Maka negaranya Madinah,” jelasnya pada Silaturahim Kebudayaan di gedung PBNU, Jakarta, Jumat (28/7) bertema “Meneguhkan Kebudayaan, Memperkuat Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia” yang digelar Lesbumi PBNU.
Jadi, lanjut kia yang pernah mengenyam pendidikan di Arab Saudi selama 13 tahun itu, Nabi Muhammad semasa hidupnya itu tidak membangun negara agama, bukan membangun negara Arab, tapi Madinah.
Madinah, kata kiai jebolan Pesantren Kempek, Lirboyo, dan Krapyak tersebut, adalah negara yang masyarakatya bermoral, berbudaya dan sejahtera berkeadilan. Bukan berdasarkan agama (Islam) dan bukan berdasarkan ras (Arab).
“Jadi, tidak benar ada negara Islam, yang ada negara Madinah, negara yang masyarakatnya maju agamanya, moralnya, ilmu pengetahuannya, dan sejahtera, baldatun toyyibatun wa rabbun ghafur,” tegasnya. NU Online
0 Response to "Biar Kamu tak Gagal Paham, Ini Penjelasan Ketum PBNU tentang Rasulullah Tidak Dirikan Negara Islam"
Posting Komentar