Mengapa Para Ulama NU Mengajarkan Cinta Tanah Air?

Foto Mohammad Syukron Dosi.MusliModerat.net - Mengapa Para Ulama Mengajarkan Cinta Tanah Air?
Sebab di tanah negeri ini kita mengamalkan ajaran agama Islam. Ulama-ulama kita tidak mengajarkan utk membenturkan Islam dan Negara, sebab andaikata Negara telah hancur karena perang atas nama agama, lalu mau mengamalkan Islam dimana lagi?
Negara berpenduduk Muslim saat ini yang mengalami perang saudara banyak yang tewas sia-sia, ribuan ingin mengungsi ke negara lain, tak dapat menjalankan lagi Islam di negeri mereka dengan nyaman dan damai.
Jika masih menanyakan dalil ttg Cinta Tanah Air atau Nasionalisme, adalah hadis berikut:
Saat Nabi dan para Sahabat hijrah ke Madinah, ternyata kota Yatsrib itu banyak wabah penyakit, Abu Bakar mengeluh, Bilal juga berkeluh, dan sahabat Nabi lainnya, maka Nabi berdoa:
اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الْمَدِينَةَ كَحُبِّنَا مَكَّةَ أَوْ أَشَدَّ (رواه البخارى)
“Ya Allah, jadikan kami cinta Madinah, sebagaimana cinta kami kepada Makkah, atau melebihi Makkah” (HR al-Bukhari)
Dalil hadits lainnya adalah:
عَنْ أَنَسٍ – رضى الله عنه – أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ إِذَا قَدِمَ مِنْ سَفَرٍ ، فَنَظَرَ إِلَى جُدُرَاتِ الْمَدِينَةِ أَوْضَعَ رَاحِلَتَهُ ، وَإِنْ كَانَ عَلَى دَابَّةٍ ، حَرَّكَهَا مِنْ حُبِّهَا (رواه البخارى)
Anas berkata bahwa jika Nabi tiba dari perjalanan dan melihat kampung Madinah, maka Nabi memper-cepat tunggangannya. Jika Nabi diatas tunggangan, maka Nabi menggerakkan nya, karena cinta Madinah” (HR al-Bukhari)
Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata:
َفِي الْحَدِيث دَلَالَة عَلَى فَضْل الْمَدِينَة ، وَعَلَى مَشْرُوعِيَّة حُبّ الْوَطَن وَالْحَنِين إِلَيْهِ (فتح الباري لابن حجر – ج 6 / ص 6)
“Hadis ini menunjukkan keutamaan Madinah dan disyariatkannya cinta tanah air dan rindu kepadanya” (Fath al-Bari, 6/6)
Hubbul Wathan Minal Iman
Redaksi ini menurut kebanyakan ulama memang bukan hadis, namun subtansi makna dari kalimat ini dibenarkan, seperti yang banyak disampaikan oleh ahli hadis:
1. Ahli hadis Al-Ajluni
ﻗﻮﻟﻪ ﻭﻣﻌﻨﺎﻩ ﺻﺤﻴﺢ ﻧﻈﺮا ﺇﻟﻰ ﻗﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺣﻜﺎﻳﺔ ﻋﻦ اﻟﻤﺆﻣﻨﻴﻦ ... (قَالُوا وَمَا لَنَا أَلَّا نُقَاتِلَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَقَدْ أُخْرِجْنَا مِن دِيَارِنَا وَأَبْنَائِنَا ۖ)
Makna "Cinta tanah air adalah bagian dari iman" adalah benar, berdasarkan firman Allah yang mengisahkan orang-orang Mukmin: "... Mereka menjawab: "Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari negeri dan anak-anak kami?" (Al-Baqarah: 246). (Kasyf Al-Khafa': 346)
2. Al-Hafidz As-Sakhawi
Beliau juga menguatkan makna yang terkandung dalam Hubbul Wathan Minal Iman dengan dalil hadis berikut:
ﻗﺪﻡ ﺃﺻﻴﻞ - ﺑﺎﻟﺘﺼﻐﻴﺮ - اﻟﻐﻔﺎﺭﻱ ﻋﻠﻰ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻣﻦ ﻣﻜﺔ ﻗﺒﻞ ﺃﻥ ﻳﻀﺮﺏ اﻟﺤﺠﺎﺏ، ﻓﻘﺎﻟﺖ ﻋﺎﺋﺸﺔ: ﻛﻴﻒ ﺗﺮﻛﺖ ﻣﻜﺔ، ﻗﺎﻝ: اﺧﻀﺮﺕ ﺟﻨﺒﺎﺗﻬﺎ، ﻭاﺑﻴﻀﺖ ﺑﻄﺤﺎﺅﻫﺎ، ﻭﺃﻏﺪﻕ ﺇﺫﺧﺮﻫﺎ، اﻟﺤﺪﻳﺚ، ﻭﻓﻴﻪ: ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻪ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: ﺣﺴﺒﻚ ﻳﺎ ﺃﺻﻴﻞ ﻻ ﺗﺤﺰﻧﻲ
Ushail Al-Ghifari datang kepada Nabi shalallahu alaihi wasallam dari Makkah sebelum ada perintah hijab. Aisyah bertanya: Bagaimana saat engkau meninggalkan Makkah? Ushail menjawab: taman-taman menghijau, rumputnya memutih, airnya melimpah... Kemudian Nabi bersabda: Cukup Ushail, jangan menyusahkan aku" (Al-Maqashid Al-Hasanah 1/298)
Hadis ini menjelaskan kecintaan Nabi shalallahu alaihi wasallam ke kota kelahirannya, Makkah. Dan ketika Nabi Hijrah ke Madinah pun Nabi berdoa agar cinta kepada kota Madinah.

Disahre dari Ustadz Ma'ruf Khozin, Anggota Aswaja Center PWNU JATIM

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mengapa Para Ulama NU Mengajarkan Cinta Tanah Air?"

Posting Komentar