MEMBANGUN MANUSIA SEUTUHNYA
Oleh: KH. M. Abdul Ghufron Al Bantani
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh;
Salam Sejahtera,
Rahayu,
Di Indonesia ini ada istilah membangun manusia seutuhnya, apa maknanya? pertama kita harus berkehidupan sesuai dengan Pancasila. Dan kita sebagai Rakyat-rakyat Indonesia harus berani, menjunjung tinggi Negara Republik Indonesia, kalau kita membangun negaranya sendiri, sama juga kita membangun Badan, Hati dan Ruh. Karena Negara umpamakan diri manusia, dan di dalam diri manusia ada tiga komponen yang harus kebersamaan yang mengikuti pemimpinnya. Seperti yang disampaikan Imam Ghozali: “di dalam diri manusia terdapat tiga bagian yaitu Nafsu, Akal dan Hati, adapun nafsu dan akal ibarat rakyat, sedangkan hati adalah pemimpinnya. Atau kata lain di dalam managemen perusahaan, nafsu dan akal umpamakan karyawan dan hati umpamakan pemimpin perusahaan (Direktur) jadi di dalam sebuah managemen ketika pemimpin atau pemilik perusahaan diatur oleh karyawannya, maka yang terjadi adalah kehancuran di dalam perusahaannya karena dibodohi oleh karyawan, oleh sebab itu jadilah manusia seutuhnya yang mampu membangun jiwa raga untuk kemajuan Bangsa.
Rakyat-rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke harus bisa membangun negerinya sendiri, dan jangan sampai Negeri ini dihancurkan dengan kita sendiri. Di dalam sejarah keberhasilan para pejuang terdahulu sudah banyak memberi contoh persatuan dan kesatuan, saling menghargai antara para pemimpin dan rakyat, bahkan para pemimpin dahulu selalu memberi kesempatan dan diberi kepercayaan terhadap rakyat. Seperti kata Bung Karno “Kekuasaan Presiden ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan Rakyat. Dan di atas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa”. Karena persatuan rakyat yang mempunyai semangat rasa Nasionalis untuk maju kedepan dalam perjuangan membangun Bangsa yang tercinta ini, mari kita koreksi apa yang salah dalam diri kita?.
Perlu kita ketahui, bahwasanya manusia diciptakan didunia ini adalah untuk menjadi pemimpin dan mendapatkan kebebasan berfikir dan berpendapat terhadap dirinya sendiri, sehingga menjadi orang yang mampu menciptakan ide-ide yang Kreatif dan Inovatif yaitu untuk menjaga, mengatur, mengelola dan menjalankan apa saja yang ada di atas dunia ini. Oleh karenanya, setiap manusia itu adalah sama, mempunyai hak dan kewajiban. Serta mengatur kehidupannya. Dalam UUD 1945 juga menjelaskan dalam:
1) Pasal 27 UUD 1945, berbunyi: (1) “Segala warga negara bersamaan kedudukan di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjungjung hukum dan pemerinatah itu dengan tidak ada kecualinya”. (2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. (3) “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.”
2) Pasal 28 UUD 1945, berbunyai: ”Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang”
3) Pasal 28 A, berbunyi:”Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya”.
3) Pasal 28 B, berbunyi: (1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah. (2) Setiap orang berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi
5) Pasal 28 C, berbunyi: (1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia. (2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya.
6) Pasal 28 D, berbunyi: (1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlidungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum. (2) Setiap orang berhak untuk berkerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja. (3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalm pemerintahan. (4) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.
7) Pasal 28 E, berbunyi: (1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadah menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya serta berhak kembali. (2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap sesuai hati nuraninya. (3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat.
Allah SWT. Menegaskan dalam firman Nya surat Al-Baqarah: 30;
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ ﴿30﴾
Artinya: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”.” (QS Al Baqarah : 30)
Allah SWT menciptakan manusia dimuka bumi agar manusia dapat menjadi khalifah dimuka bumi tersebut. Yang dimaksud dengan khalifah ialah bahwa manusia diciptakan untuk menjadi penguasa yang mengatur apa-apa yang ada di bumi, seperti tumbuhannya, hewannya, hutannya, airnya, sungainya, gunungnya, lautnya, perikanannya dan seyogyanya manusia harus mampu memanfaatkan segala apa yang ada di bumi untuk kemaslahatannya. Jika manusia telah mampu menjalankan itu semuanya maka sunatullah yang menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi benar-benar dijalankan dengan baik oleh manusia tersebut, terutama manusia yang beriman kepada Allah SWT. dan Rasulullah SAW.
Kita harus membangun manusia seutuhnya sesuai dengan Pancasila, Merah Putih dan NKRI. kita harus menyadari dan merasakan bahwa hidupnya Indonesia hanya dengan persatuan dan kesatuan rakyatnya. Mari kita bekerjasama dengan para Umaro, Ulama dan para Tokoh Agama, jangan sampai kita membeda-bedakan suku, budaya dan agama, kita ciptakan Indonesia ini dengan ketauhidan, begitu juga para pemuda dan pemudi anak bangsa karena hanya dengan ketauhidanlah Indonesia dan seluruh dunia bisa bersatu.
Oleh karenanya setiap makalah yang saya (KH. M. Abdul Ghufron) tulis tidak ada niatan lain selain ingin mengingatkan agar supaya Bangsa ini bisa kembali kepada persatuan dan kesatuan sesuai Pancasila dan Merah Putih, dan saya mendidik santri (Yayasan Pondok Pesantren “UNIQ”) paling utama adalah menerapkan dan membangun manusia seutuhnya agar menjadi manusia bertauhid dan berideologi Pancasila. Karna kita hidup di Negeri Indonesia, kewajiban kita sebagai Rakyat Indonesia adalah menjaga keutuhan NKRI harga mati.
Saya sebagai Rakyat biasa merasa punya tanggung jawab untuk Bangsa ini, karena peran rakyat juga sangat penting dalam perjuangan Bangsa, jangan sekali kali menyepelekan Rakyat, karena semangat patriotisme rakyat adalah semangat yang natural dan murni dari jiwanya.
Hendaklah setiap orang mengubah dirinya yaitu dengan mengubah aqidah, ibadah, akhlaq dan muamalahnya. Perhatikanlah firman Allah Ta’ala;
إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ﴿11﴾
Artinya”“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”. (QS. Ar Ra’du: 11)
Saatnya introspeksi diri, selain kita sebagai rakyat yang peranannya penting di dalam perjuangan Bangsa, kita juga jangan selalu menyalahkan pemimpin atau presidennya. Semuanya itu bermula dari kesalahan kita masing-masing. Mudah mudahan Tuhan Yang Maha Esa selalu melindungi Bangsa ini.
“Mari jaga kedaulatan NKRI kita awali dengan menjaga lingkungan sekitar dengan mengadakan siskamling”
Salam Jiwa NKRI
Salam Jiwa Merah Putih
Salam Jiwa Pancasila
Salam Jiwa Bhinneka Tunggal Ika
Salam Jiwa Rakyat Indonesia
Salam Jiwa Lintas Agama
Salam Jiwa Angkatan Darat (AD)
Salam Jiwa Angkatan Laut (AL)
Salam Jiwa Angkatan Udara (AU)
Salam Jiwa Polisi
Salam Jiwa Rindu Ghufron
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh;
Salam Sejahtera,
Rahayu,
Malang, Sabtu, 10 Juni 2017.
Waktu : 17.10 WIB
0 Response to "MEMBANGUN MANUSIA SEUTUHNYA"
Posting Komentar