Dahulu ketika Mbah Kyai Abdul karim masih nyantri, teman2nya selalu melakukan musyawarah di kamarnya seusai ngaji. Mereka ingin benar - benar memahami ilmu yang diajarkan, karena Mbah Kyai Kholil bangkalan ketika mengajar tidak pernah memberi tarkib penuh.
Sehingga mereka harus musyawarah ulang jika memang benar benar ingin memahami pelajarannya. Mereka sering bertanya pada mbah Kyai Abdul Karim tentang pelajaran yang musykil dan meminta untuk diajari oleh beliau.
Suatu ketika, teman - temannya pun sepakat untuk memberi bisyaroh tiap selesai musyawarah, karena mereka tau bekal beliau sudah habis. Tiap ada yang memberikan uang, langsung beliau masukkan ke bawah tikar.
Suatu ketika, teman - temannya pun sepakat untuk memberi bisyaroh tiap selesai musyawarah, karena mereka tau bekal beliau sudah habis. Tiap ada yang memberikan uang, langsung beliau masukkan ke bawah tikar.
Setelah beberapa waktu Syaikhona Kholil memerintahkan roan kebersihan semua kamar santri dan tikar tikar harus dijemur, beliau terkejut, karena ternyata uang dibawah tikar terkumpul banyak sekali.
Lalu beliau menangis sambil berkata, "Ya Alloh gusti... Yang saya cari bukan ini gusti. Jangan jangan ilmuku hanya Engkau ganti dengan uang ini. Bukan ini yang saya cari. Namun kalau ini merupakan rejeki saya, janganlah merupakan ganti dari ilmu saya, Jgn merupakan ganti dari saya mengajarkan ilmu. Saya ikhlas".
Semoga kita bisa meneladani tindak lampah beliau berkhidmah didalam ilmu dengan ikhlas tanpa mengharap dan mempedulikan imbalan. Semoga kita selalu mendapat barokah dan diakui santri beliau.
Lirboyo 21 Ramadhan 1438
#serambilirboyo #lirboyo
#serambilirboyo #lirboyo
@serambilirboyo
0 Response to "Mbah Abdul Karim Lirboyo Menangis Ketika Dibayar Sehabis Mengajarkan Ilmu"
Posting Komentar