MusliModerat.net - Cerita ini bermula ketika Gus Dur pagi-pagi berolah raga dengan diiringi para pengawal, saat itu posisinya sudah sebagai mantan presiden. Lalu ia mampir ke rumah Kang Said, yang jaraknya hanya sekitar 100 meter dari kediamannya.
Pada pagi yang cerah itu, Gus Dur minta disediakan air putih dan sarapan roti tawar, juga meminta Kang Said untuk membacakan kitab Ihya Ulumuddin, bab sabar dan tawakkal. Baru membaca dua baris, Gus Dur ternyata sudah tertidur sehingga ia menghentikan sementara membaca kitab tasawwuf karangan Imam Ghozali ini.
Lima menit kemudian Gus Dur bangun dan langsung berujar, “Sampeyan (kamu) jadi ketua umum PBNU sesudah umur 55 tahun.”
Ucapan Gus Dur itu terbukti benar, Kang Said terpilih menjadi ketua umum PBNU pada muktamar NU ke-32 yang berlangsung di Makassar Maret, 2010 lalu pada usia 56 tahun. Kiai Said dilahirkan di Cirebon, 03 Juli 1953.
Pada pagi yang cerah itu, Gus Dur minta disediakan air putih dan sarapan roti tawar, juga meminta Kang Said untuk membacakan kitab Ihya Ulumuddin, bab sabar dan tawakkal. Baru membaca dua baris, Gus Dur ternyata sudah tertidur sehingga ia menghentikan sementara membaca kitab tasawwuf karangan Imam Ghozali ini.
Lima menit kemudian Gus Dur bangun dan langsung berujar, “Sampeyan (kamu) jadi ketua umum PBNU sesudah umur 55 tahun.”
Ucapan Gus Dur itu terbukti benar, Kang Said terpilih menjadi ketua umum PBNU pada muktamar NU ke-32 yang berlangsung di Makassar Maret, 2010 lalu pada usia 56 tahun. Kiai Said dilahirkan di Cirebon, 03 Juli 1953.
Sumber ALA_NU
0 Response to "PBNU, Gus Dur dan KH Said Aqil Siroj"
Posting Komentar